Kita bertemu lagi dalam episode nantangin
PepMessi, tapi kali ini saya hanya menantang seorang PEP, karena ia benar-benar
hengkang dari zona nyamannya, tanah catalonia, tidak dengan pemain bernomor
punggung 10 yang katanya terbaik dunia.
Februari 2013 sontak terdengar kabar,
akhirnya sang Entranador Pep Guardiola menjatuhkan pilihannya kepada raksasa
Bundesliga Bayern Muenchen untuk melanjutkan karir kepelatihannya, tidak ada
yang menyangka seorang Pep akan berlabuh di Alianz Arena Stadium, karena
sebelumnya tersohor kabar bahwa ia akan melatih di tanah
Britania Raya, Chelsea ataupun Manchester City sebelumnya sudah akan yakin
mendapatkannya.
Berita yang terdengar adalah bahwa
public Muenchen sangat bersukacita atas kedatangannya, begitupun dengan calon
anak asuhnya, Philip Lahm dan kawan-kawan. Tapi ga tau kenapa ya, aku tidak
terlalu bergembira atas kabar ini, mungkin karena the bavarian yang juga merupakan tim kesayanganku didominasi oleh
timnas kesayanganku yaitu Jerman, maka aku takut gaya bermain yang hampir sama
dengan antara Muenchen dan Jerman, nanti
akan berbeda setelah diasuh oleh seorang Pep. Tidak menutup kemungkinan kalau
Pep akan meracik tiki-taka dalam kepelatihannya kelak, dan itu berarti
permainannya akan mirip Barcelona yang lagi-lagi menurutku sangat membosankan,
berbeda sekali dengan tim-tim kesayanganku yang bergerak cepat seperti Los Marengeus, Bavarian dan juga Der Panzer.
Semoga hal itu tidak terjadi.
Satu lagi hal yang aku sedihkan adalah,
publik Allianz Arena lupa bahwa opa Jupp Hunkes belum pensiun dari kursi
entranador, ia masih memiliki sisa musim di 2013 yang hampir saja membawa
Muenchen menjadi jawara bundesliga dan juga piala raja. Saking larutnya mereka
dengan kedatangan seorang pelatih anyar sekelas Pep Guardioala, sampai-sampai
aku dapatkan satu berita yang kurang lebih berbunyi seperti ini “Junkes kecewa
dengan sambutan yang terlalu dari publik, sementara mereka lupa bahwa kursi
kepelatihan masih berada di tangannya”. Yah opa, sabar aja yak.
Will
see, di musim mendatang,
apakah Pep mampu beradaptasi dengan Muenchen, mampukah ia berjaya membawa klub
Jerman tersebut atau malah terpuruk. Menarik untuk dinanti, dicermati dan
dinikmati oleh pecinta sepak bola terlebih penggila bundesliga. Karena
bagaimanapun Jerman berbeda dengan Catalonia, ia tidak lagi berlatih dan
belajar bersama anak asuh yang notabenenya berasal dari bibit yang sama dengannya, so, mampukah???
Sampai ketemu di part 3 dengan kejayaan atau keterpurukan!!!
Medan,
15 Maret 2013
18.12
p.m
Best
Regard, Una Anshari
0 Komentar