Masa Muda Miss Selena dan Orangtua Raib



Judul : Selena
Penulis : Tere Liye
Co Author : Diena Yashinta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 368 hlm
Terbit April 2020
ISBN : 9786020639512
DIGITAL ISBN : 9786020639529


Sinopsis :
Selena dan nebula adalah buku ke-8 dan ke-9 yang menceritakan siapa orangtua Raib dalam serial petualangan dunia parallel. Dua buku ini sebaiknya dibaca berurutan.
Kedua buku ini juga bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan. Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk, saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoism, dan pengkhianatan.
Ada banyak karakter baru, tempat-tempat baru, juga sejarah dunia paralel yang diungkap. Di dua buku ini kalian akan berkenalan dengan salah satu karakter paling kuat di dunia paralel sejauh ini. Tapi itu jika kalian bisa menebaknya.
Dua buku ini bukan akhir. Justru dua awal terbukanya kembali portal menuju klan aldebaran.


                            





Siapa yang bersorak girang setelah bang Tere Liye mengeluarkan lanjutan series ini? Bagi pembaca setia serial bumi pasti akan merasa senang ketika buku ke-8 dan ke-9 akhirnya terbit pada april 2020, saat terjadi pandemi covid-19 hampir di seluruh penjuru dunia. Para pecinta 3 sekawan ini bersiap menemani kembali petualangan seru mereka. Namun yang kita temui saat ini, bukan Raib, Ali, dan Seli melainkan guru mereka Miss Selena yang pertama kali mengumpulkan dan membuat mereka menyadari bahwa mereka bukan remaja biasa. Bersama kedua sahabatnya, mari kita saksikan kisah guru matematika dengan tarmbut keritingnya.


Di awal buku ini kita diperkenalkan kepada distrik Sabit Enam. Salah satu kawasan kumuh, padat, dan tertinggal dari sekian distrik mengagumkan di klan bulan. Hingga saat ini, kita memang akan kembali kepada klan bulan, klan pertama yang diarungi oleh Ali, Raib, dan Seli.

Tidak bosan mengulang, buku ini merupakan lanjutan dari serial bumi, seri petulangan dunia paralel oleh tiga anak remaja yang ternyata datang dari klan berbeda, namun bertempat tinggal di Klan Bumi. Di buku ke-8 dan ke-9 ini, menceritakan guru dan salah satu orangtua mereka yang berasal dari klan bulan. Pada buku yang terbit sebelumnya, perjuangan melawan salah satu musuh dunia paralel berakhir yaitu si Tanpa Mahkota.

Distrik kecil yang disebutkan diatas adalah tempat tinggal Selena, gadis kecil, dekil, hitam, keriting yang kerap kali menjadi sasaran bully ditambah ia tidak memiliki kekuatan seperti sebagian masyarakat Klan Bulan. Pukulan berdentum, membuat tameng apalagi teknik menghilang.



“Itulah kelebihanmu, Selena. Kamu memang tidak pandai menghilang, atau menguasai teknik Klan Bulan lainnya, tapi matamu setajam elang Pegunungan Berkabut. Ingatanmu sekuat gurat air di sungai-sungai jauh. Kamu punya bakat hebat.” (kata Ibu kepada Selena, hlm 8-9)

Ya, kali ini kita bertemu salah satu pengintai hebat Klan Bulan, bakatnya akan terasah di sebuah akademi bayangan tingkat tinggi yang terletak di kota Tishri, ibukota Klan Bulan.

Saya akan membagi dua fase kehidupan Selena. Masa kecilnya yang ditinggal wafat oleh orangtua. Dalam sebuah surat, ia diminta untuk tinggal bersama paman Raf, yang merupakan seorang kontraktor di kota Tishri. Fase kedua saat menginjak usia 18 tahun dan melanjutkan sekolah di ABTT.

Bertemu Paman Raf dan Bibi Leh


Pertama sampai ke kota Tishri, Selena takjub setakjubnya bahkan diluar bayangannya. Sayangnya, sampai di rumah paman Raf, ia menyaksikan kecerewetan sang Paman. Belum cukup sampai disitu, sang Paman langsung mengajak gadis 15 tahun yatim piatu untuk ikut bekerja. Disinilah terlihat kemampuan Selena. 



Hari pertama bekerja, Selena ternyata hampir celaka di tempat kerja, Bibi Leh baik hati yang menganggap Selena anak perempuannya merasa khawatir dan terus menyalahkan suaminya.


“Jem menitipkan anaknya agar kita merawatnya. Bukan menyuruhnya bekerja. Selena keponakanmu, usianya baru lima belas, bukan pekerja kasar.”
“Selena bukan anak perempuan biasa. Dia memiliki kekuatan. Astaga, susah sekali menjelaskannya kepadamu, Leh. Anak itu bahkan menyelamatkan Bow dengan teknik tameng transparan. Dengan segala kekuatannya, kamu suruh dia memanggang roti?” (Selena, hlm 40)

Paman Raf tetap paman Raf yang tidak suka disalahkan dan selalu menganggap keputusannya paling benar. Kejelian mata Selena membuat hambatan proyek berupa gas dan minyak bawah tanah serta kerasnya bebatuan terselesaikan. Tidak membutuhkan waktu lama, Selena mampu beradaptasi dengan para pekerja termasuk mandor proyek bernama Aq yang mendorong Selena belajar dengan memberikan sebuah tablet tipis.

“Sebenarnya Dewan Kota keberatan Raf mempekerjakan anak-anak di proyek ini. Dulu lima anak Raf, sekarang keponakannya. Besok-besok, jangan-jangan cucu-cucunya juga dia suruh bekerja. Tapi untuk yang satu ini, sepertinya dia memiliki kekuatan dan berguna.” (Hlm 48)

Bahkan jika sebelumnya dewan kota keberatan dengan prinsip Paman Raf yang membawa anak kecil bekerja, tidak dengan Selena, kemampuannya kali ini berguna sekali. Karena kejelian matanya, kontraktor milik Paman Raf bisa tepat waktu menyelesaikan proyeknya setelah sebelumnya terkendala kerusakan alat. Beberapa hari kemudian, Selena tidak lagi bekerja kasar mengangkuti batu. Kali ini tugasnya membaca peta untuk memastikan mata bor melubangi titik terbaik menuju stasiun tujuan.

Satu hal yang sangat saya sukai, Paman Raf walau agak menyebalkan dengan kecerewetan dan keperfeksionisannya, tapi sangat professional dalam menggaji karyawannya. Khas  penulis yang selalu menyampaikan pesan sekecil apapun untuk dijadikan pelajaran di kehidupan nyata, walau kisah di buku ini adalah fiksi. Kalian juga bisa baca resensi buku Tere Liye lainnya yang alhamdulillah dapat juara 3, tahun 2019 lalu. 

Istri paman, Bibi Leh sangat menyayangi Selena layaknya anak mengingat ia tidak memiliki seorang putri. Begitupun kelima anak lelakinya, Am, Im, Um, Em, dan Om. Bibi Leh menyediakan menu khusus dan juga sering mengajaknya berkeliling Klan Bulan pada hari libur. Dengan segera, Selena memutuskan tempat favoritnya adalah perpustakaan sentral. Hingga akhirnya tidak terasa sudah tiga tahun Selena tinggal di Kota Tishri. Selena banyak membeli buku, banyak belajar, berhitung, mempelajari semua yang tidak pernah ia pelajari. Belajar otodidak. 

Disini, walau paman Raf terlihat ‘kejam’ tapi semua hal yang dilakukan Paman Raf ternyata bisa membentuk mental Selena sekaligus membuat kekuatan mata tajamnya berfungsi. Selena juga menuruti saran Aq  untuk mengikuti ujian standarisasi Klan Bulan dan lulus dengan baik. Tidak pernah mencecap bangku sekolah formal tapi memiliki sertifikat, disini terlihat bahwa Selena adalah seorang pembelajar sejati. 

Memulai Kehidupan di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi


Ketika usia seseorang menginjak 18 tahun, ia dapat memutuskan sendiri kehidupannya. Selena memilih untuk melanjutkan bangku kuliah ke Akademi Bayang Tingkat Tinggi. Disinilah kita mulai Fase kedua kehidupanya mengenai cinta dan 
persahabatan selama tinggal di ABTT.

Dua ujian lulus dengan baik, sayangnya tahap ketiga menguji kekuatan teknik bertarung, Selena gagal. Teknik membuat tamengnya payah, tak berbentuk, dan pecah dalam sekejap.

Hingga akhirnya seseorang bernama Tamus muncul di cermin kamar lotengnya. Orang sama yang juga datang kepada Raib. Selena ini seseorang ambisius. Demi lulus dan bisa masuk akademi bayangan tingkat tinggi, ia rela menjadi mata-mata bagi Tamus. Selama membaca buku ini, saya sedikit ngeri karena Selena benar-benar melakukan apa yang diperintahkan Tamus termasuk melanggar peraturan baik bagi kota Tishri maupun akademi. 

Memulai Kehidupan di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi


Persahabatan dimulai dari ketika Selena keukeuh mendatangi ABTT karena perintah Tamus dan ambisinya untuk bersekolah disana. Acara perkenalan yang sudah dimulai harus terhenti karena kedatangan Selena. Ketidaksopanan Selena yang menerebos masuk membuat angkatan atas marah. 

Sebenarnya di tahap akhir uji teknik bertarung, Selena tidak lulus. Tapi berkat bantuan Tamus, kemampuan Selena terlihat memukau ketika melawan kakak kelas. Tapi satu lawan senior beberapa orang tentu saja membuat Selena kewalahan. Tepat saat Selena tidak dapat menghindar, seorang mahasiswi baru dengan mata cantik menolongnya dan meneriakkan ketidakadilan satu lawan banyak. Setelahnya satu mahasiswa tampan ikut bergabung membela. 

Jadilah pertarungan pecah hingga pimpinan ABTT turun dan memanggil mereka. Singkat cerita melihat kemampuan dalam ‘melawan’ kakak kelas, Selena menjadi mahasiswa ke-101 yang diterima.





Tindakan semena-mena para senior ketika ospek sudah sangat sering diperbincangkan bahkan diprotes. Karena hal yang diperintahkan tidak masuk akal belum lagi jika main fisik. Begitupun di ABTT. Jika pada buku serial bumi sebelumnya kita masuk dunia sekolah, pada buku Selena ini membahas anak kuliah. Melihat sikap masa muda Selena yang seenaknya sering mengingatkan pada si jenius Ali.

Setelah resmi diterima menjadi mahasiswa, begitu saja kedua orang yang membelanya, Mata dan Tazk menjadi sahabat Selena. Mata datang dari distrik sungai-sungai jauh seorang anak yatim piatu yang tinggal dengan kedua orangtua angkatnya, di kemudian hari ketika mereka lagi-lagi membuat ulah, ketahuan bahwa Mata adalah pemilik garis keturunan murni yang memiliki kekuatan. 

Tazk sendiri diceritakan adalah seorang cucu mantan panglima perang Klan Bulan dan juga mantan boyband sebelum memutuskan keluar dan melanjutkan sekolah di ABTT. Mungkin kalau di Indonesia, Iqbal Koboy junior memutuskan untuk kuliah dan teman-temannya menjadi maruk untuk ikut berfoto ketika bertemu. Hanya seorang Selena yang tidak mengetahui Tazk karena sebelumnya sibuk bekerja di bawah tanah. 


“Senioritas. Mereka merasa lebih hebat. Apalagi saat ada mahasiswa baru, mereka ingin sekali terlihat berkuasa, bisa mengatur-atur. Sepanjang hanya ucapan kasar atau gertakan kosong, abaikan saja.” (Tazk dalam Selena, hlm 112)


Bukan hanya sekali, serangan kakak kelas yang masih menyimpan dendam berlanjut melawan mereka. Namun hal ini malah menjadikan mereka bertiga dekat dan menjadi sahabat. Nantinya, seperti kisah cinta segitiga lainnya, ada yang merasa tersakiti padahal tidak ada yang menyakiti. Kalau kata anak sekarang, penyebab sakit hatinya karena terlalu baper. 

Di ABTT, selain pelajaran wajib ada satu mata kuliah lagi yang bebas dipilih layaknya eskul. Mata memilih kelas bahasa-bahasa karena keinginan dan kepandaiannya menggunakan berbagai bahasa. Selena menuruti kemampuannya, ia mengikuti kelas Malam dan Misterinya. 

Benar saja, Selena sang calon pengintai hebat dengan mudahnya menemukan kelas yang memang sejak awal memasukinya sudah harus menggunakan insting dan ketelitian. Pengajarnya adalah bibi Gill yang sudah ratusan tahun mengajar, seseorang yang Selena tahu sebagai pengawas di ruang makan. Yang selalu menyamar menjadi siapa saja.

Lalu dalam kelas teknik bertarung yang sebagian pengajarnya adalah pasukan bayangan, ketiga sahabat ini malah langsung dikirim ke otak hitam, tempat simulasi bertarung mengalahkan R-001 robot setinggi 6 meter. Di setiap pertarungan ini lah semakin lama kemampuan mereka bertiga bertambah. Namun, saya sendiri merasa jenuh bagian ini karena berulang kali diceritakan, walau dengan jurus yang berbeda.


Tamus yang Menagih Janji


Kadang kita ingin melupakan fakta bahwa Selena berada disini karena keinginan Tamus yang ingin mengambil keuntungan dari seorang gadis polos dan berbakat. Disini, demi mencapai apa yang menjadi tujuannya, Selena dimanfaatkan untuk mencuri sesuatu berupa perkamen tua, lalu menerjemahkannya. 
Maka jadilah Selena banyak melakukan hal-hal terlarang karena takut akan tamus. Termasuk memanfaatkan sahabat sendiri, Mata yang pandai dan sedang melakukan proyek  bahasa dengan dosen mata kuliah bahasa-bahasa. Menerobos masuk ruangan para dosen dan berbagai tindakan curang lainnya.


“Dengarkan baik-baik. Dunia yang kita lihat tidak sesederhana yang terlihat. Klan Bulan bukan satu-satunya dunia yang ada. Di luar sana ada banyak klan lain. Dalam lingkaran terdekatnya, ada Klan Bumi, tempat makhluk rendah tinggal, peradaban paling primitif. Juga ada Klan Matahari yang memiliki teknologi lebih maju, serta Klan Bintang, yang bersemayam di perut tanah. Empat klan ini ada dalam kontelasi yang sama. Berjalan secara serempak, tidak saling mengetahui, kecuali orang-orang tertentu.” (Tamus, hlm 258-259)


Hingga akhirnya ia bisa menyelinap di bagian terlarang, perpustakaan sentral dan bertemu sang penjaga yang juga berumur ratusan tahun, yaitu Av. Tidak itu saja, bahkan untuk memenuhi keinginan si Tamus, Selena membutuhkan benda-benda yang dimiliki oleh dosen-dosennya, salah satunya adalah bibi Gill.

“Dunia kita dekat sekali dengan kegelapan. Maka saat gelap menyelimutimu, pastikan kamu tetap berusaha mencari cahaya di sekitarmu. Dirimu sendiri adalah satu-satunya yang bisa kau percaya. Nurani. Cahaya kecil itu selalu ada di hatimu. Gunakanlah. Terangi jalanmu, temukan pilihan hidupmu. Semoga itu bisa membawamu menuju jalan yang lebih baik.” (Bibi Gill, hlm 339)


Mampukah Selena memenuhi permintaan Tamus setelah berjumpa Av, sang penjaga? Semua akan terjawab dalam buku ini.






Judul : Nebula
Penulis : Tere Liye
Co Author : Diena Yashinta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 376 hlm
Terbit April 2020
ISBN : 9786020639536
DIGITAL ISBN : 9786020639543



Kita masuk dalam novel selanjutnya yaitu NebulaNovel ini dimulai dengan liburan Selena setelah menyelesaikan satu tahun pertama di ABTT.



Seperti biasa, Paman Raf tidak akan mengijinkan satupun anggota keluarga tidak bekerja. Namun hari ini Selena bersama Am dan Aq mengikuti paman Raf yang ikut tender proyek renovasi tower sentral. Paman Raf yang gagal berkomunikasi akhirnya terbantu oleh Selena.

“kontraktor kami memang terlihat kecil, tidak meyakinkan, itu karena kami selalu menyelesaikan pekerjaan dengan mutu terbaik. Bahan-bahan terbaik. Tidak masalah walaupun keuntungannya kecil, tapi lorong kereta itu aman, tidak ada yang runtuh membahayakan penumpang. Bagi kami pekerjaan adalah seni, kehidupan, dan jati diri kami. Itu bukan hanya bisnis atau pekerjaan.” (Presentasi Selena, hlm 16)

Betul lah kata orang bahwa anak yang tetap melanjutkan jenjang sekolah akan memiliki nilai plus, setidaknya cara berkomunikasi seorang yang mengecap pendidikan biasanya jauh lebih baik.

Tamus pun masih semena-mena memerintahkan Selena mengerjakan tugas yang menjadi misinya. Sedikit flashback, misi Tamus disini adalah kisah yang sudah terjadi di buku sebelumnya yaitu pembebasan si tuan tanpa mahkota. Maka, entah karena presentasi atau rencana Tamus, kontraktor paman Raf lah yang akhirnya terpilih.

Pelajaran Selena dengan Bibi Gill pun semakin bertambah. Suatu hari Bibi Gill mengatakan jalan-jalan yang artinya tetap belajar. Hanya kali ini, Selena dan Bibi Gill bukan sebagai murid-guru, melainkan nenek dan cucu yang sedang berjalan-jalan. Ada tiga tempat yang didatangi dan mereka pun faham sehingga mengatakan, "sudah lama, Gill tidak datang bersama cucunya."




“Tapi malam hanya separuh dari siklus hari. Ada separuh hari lainnya yang tidak kalah penting, saat semua orang sibuk menghabiskan waktu mereka. Bekerja, sekolah, atau tidak kedua-duanya. Saat mata mereka terbuka. Aktivitas berjalan. Semua keramaian yang terjadi. Seorang pengintai yang lihai bisa menjadikan malam sebagai teman terbaiknya; dan sebaliknya, menjadikan siang sebagai panggung pertunjukan terbaik.” (bibi Gill hlm 87)

Hingga Bibi Gill menemukan satu keistimewaan Selena dibanding para pengintai lainnya.


“Besok lusa, mungkin saat kamu membutuhkan penebusan atas kesalahan yang kau lakukan, teknik terang itu akan berguna. Saat kamu bisa melihat bakat-bakat terbaik di dunia paralel. Misalnya, saat kamu menemukan anak-anak dengan hati mulia di sekitarmu. Kamu mengumpulkan mereka, membentuk mereka menjadi tim, menjadikan mereka petualang terhebat yang pernah ada. Itulah guna teknik tersebut. apakah itu penting? Itu bisa saja menjadi sangat penting di dunia paralel.” (hlm 167)

Kisah persahabatan Selena, Tazk dan Mata masih berlanjut di buku Nebula. Terlebih lagi Selena dan Tazk, ketika tak sengaja bertemu di kantin kosong pada malam hari. Selena merasa senang menghabiskan waktu belajar bersama Tazk yang murni mengajarinya. Tak pelak, perasaannya semakin berkembang. Selena sedang merasakan fase jatuh cinta, sehingga ia tidak menyadari bahwa dalam obrolan di sela belajar itu, Tazk malah banyak mengorek informasi mengenai Mata.


Tazk yang sering melihat Selena banyak menghabiskan waktu untuk membaca informasi yang berhasil dicurinya atas perintah Tamuz, merasa penasaran dan bertanya. Setelah menimbang-nimbang, Selena memutuskan untuk bercerita. Tazk terperangah mengetahui Selena tidak hanya berkeliaran di ABTT tapi berhasil hingga ke tower central. Namun sebentar saja, karena informasi mengenai petualangan, klain lain, sudah sangat menarik hati Tazk. Mereka pun mengingat Mata yang memiliki cita-cita bertualang dari satu klan ke klain lain, namun untuk sementara itu hanya menjadi rahasia mereka berdua.

Sesuai dengan terjemahan perkamen tua yang diawal pernah diperintahkan oleh Tamus, nyatanya di dalam file tersebut juga menceritakan hal ini. Jiwa petualangan sekawan ini langsung bangkit.

Tapi mereka belum mengetahui dimana letak benda ini. Hingga akhirnya mereka berhasil menemukan, ketika Lagi-lagi Selena menyelinap di kantor Ox yang menyatakan bahwa benda tersebut ada di klan nebula. 


“Aku tahu sekarang apa yang terjadi saat kamu gagal tes ujian masuk Akademi Bayangan. Tamus membantumu, bukan? Dia memutar-balik aliran darahmu yang unik, bukan? Dan sebagai imbalannya, kamu akan menjadi anak buahnya. Jawab, Selena!” (Ox memarahi Selena, hlm 229)


Selena yang akhirnya kepergok hanya pasrah. Namun walau Ox tampak marah kepada murid yang selalu menyelinap karena keingintahuan yang tak terbendung, Ia akhinya menasihati Selena dan memerintahkan untuk pergi.

"Aku selalu meyakini, semakin gelap sesuatu --karena kegelapan yang menyelimutinya-- maka sejatinya, hanya soal waktu cahaya terang menyinarinya. Cukup selarik cahaya kecil, kegelapan itu mulai pudar. Dan sebaliknya, semakin terang sesuatu, juga akan semakin gelap bayangan yang terbentuk." (Ox dalam Nebula, hlm 230) 

Berpetualang ke Klan Nebula

Tak terasa mereka sudah memasuki tahun akhir yang harus ditutup dengan proyek akhir, semacam KKN di dunia nyata. Selena yang banyak akal kembali membuat ulah dengan memindahkan penempatan kelompoknya di distrik Sungai-sungai jauh, tempat portal menuju Klan Nebula.

Ketika akhirnya mereka tiba, melihat kesederhanaan hidup penduduk Klan Nebula dari kejauhan, Selena yang selalu asal bicara mengatakan bahwa mereka adalah makhluk tertinggal.




Namun Selena salah, nyatanya Penduduk Klan bulan adalah nenek moyang dari segala teknologi yang ada di seluruh klan. Lumpu sang pemimpin jelas tahu apa yang diinginkan tiga sekawan langsung mengusir mereka.

Tidak pantang menyerah, ada yang menerima mereka dengan tangan terbuka. Apalagi ketika menyadari bahwa salah satu diantara mereka adalah seorang pemilik keturunan murni. Beberapa hari disana melihat kesederhanaan penduduk, Tazk berubah pikiran. Tidak dengan Selena yang tetap keukeuh.

“Sepertinya aku mendapat pengetahuan baru di klan ini. Melihat kehidupan dan kesederhanaan mereka. Lihatlah, Selena, mereka datang dari klan dengan pengetahuan dan teknologi paling maju di dunia paralel, tapi ’merayakan’ kehidupan dengan bersahaja. Mereka menyayangi kehidupan, menghormati alam sekitar, dan seperti sungai jernih yang indah, mereka mengalir anggun melewati hari demi hari. Tanpa peduli kapan siang datang, kapan malam menjelang.” (Nebula, hlm 293)


Hampir saja Selena berubah pikiran, namun karena satu percakapannya dengan Tazk ketika Mata sedang diajak oleh anak-anak Klan Bulan bermain, ternyata menimbulkan sakit hati terdalam. Maka benerlah apa kata pepatah, jangan pernah menyakiti hati seorang wanita. Rasa sakit hatinya bisa menjadi sebuah kekuatan atau malah kerusakan.


Lalu apa yang terjadi selanjutnya? lalu apakah teman-teman dapat menebak siapa orangtua Raib?

Langsung baca ya serial terbaru dari seri petualangan bumi.

Bang Tere, Saya Penasaran 


Sebelum menutup resensi ini, saya tertarik dengan dua kalimat terakhir yang tertulis di sinopsis. Mengenai karakter paling kuat dan klan aldebaran.

Penulis mengatakan kalian akan berkenalan dengan karakter paling kuat sejauh ini, jika bisa menebaknya. 

Hmm, entah kenapa ketika membacanya saya langsung teringat dengan miss keriting alias selena yang menjadi tokoh utama dalam kedua buku ini, dan yang masih hidup dari serial awal hingga ke-9 ini. Jika, kuat yang dimaksud adalah kuat karakter penokohannya.

Namun, jika diartikan secara harfiah yang mempunyai kekuatan super, entah kenapa saya menebak bibi Gill. Dengan keahlian yang bisa menjadi siapapun, saya merasa bibi Gill ini sudah muncul di serial-serial sebelumnya namun menyamar sebagai siapapun. Haha. Mungkin saya halu, xixi. 

Kedua soal aldebaran, mengingat kembali novel sebelum ini mengenai ceroz. Ceroz ini berwujud sebagai dua pemuda Nggelaran Nggeleram dan sebentar kemudian berubah menjadi monster badak yang tidak bisa mengendalikan diri. Di buku tersebut diketahui bahwa kedua pemuda ini berasal dari klan aldebaran. 

Di buku Nebula, kembali aldebaran disebut, diceritakan singkat bahwa Klan Aldebaran lah yang pertama kali membawa ilmu pengetahuan dan mengajarkannya kepada seluruh klan yang ada, namun karena ketamakan manusia terjadi tragadi yang tidak diinginkan.

Disini penulis menyebutkan, ini bukan akhir, justru awal menuju klan aldebaran. Entah kenapa saya mengingat si tuan tanpa mahkota yang di serial sebelumnya dikurung bersama ceroz. Apakah mungkin jika menuju klan aldebaran, si ceroz dan tanpa mahkota akan keluar dari bor-O-bdur? Will see!

Sepertinya buku ini masih akan terus berjalan. Saya tidak tahu apakah bang Tere punya pohon pengembangan cerita ini atau tidak. Maksudnya, entah dari awal sudah ingin menulis kisah Selena dan orangtua Raib dengan mundur ke belakang atau baru terpikir dalam proses penulisannya. Yang jelas saya sangat mengapresiasi penulis karena imajinasi yang seperti tidak ada habisnya. 

Walau di buku ini perulangan adegan bertarung Selena, Tazk dan Mata melawan robot agak sedikit membosankan. Mungkin karena musuhnya itu-itu saja. Berbeda dengan di serial-serial sebelumnya yang beragam musuh dilawan oleh tiga sekawan, Ali, Raib, dan Seli.

Apapun itu, saya tetap akan menunggu series selanjutnya keluar atau kisah apapun yang akan ditulis bang Tere. Karena tak jarang pelajaran yang disematkan di dalam setiap novelnya adalah hal-hal yang sering kita lupakan di dunia.

***


“Akulah yang menyebabkan semua kekacauan ini. Aku yang mencuri Cawan Keabadian. Membuat ibumu harus mengorbankan diri.” (Nebula, hlm 363)








Posting Komentar

52 Komentar

  1. Terima kasih atas resensinya..👋
    Pelajaran hidup bisa diperoleh dari buku ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget kak, dari Mana pun kita bisa ambil pelajaran hidup, apalagi dari buku hehe

      Hapus
  2. ah ,tere liye memang selalu punya kata2 imaginatif untuk menggambarkan setiap sosok dan kejadian yg terjadi di tiap kisah novel fiksi yg dia tulis. excellent lah. klo aku bilangnya mas tere liye ini selevel sama Dan Brown. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. dek na bisa hafal tiap plot dr ceritanya itu gmn dek? apa pas baca langsung ketik gtu apa gmn. penasaran knp bsa retelling novelnya selengkap ini.

      Hapus
    2. Haha biasanya aku inget awalan tapi terus cari cari lagi pas mau nulis. Tapi kalau dari awal niat bikin resepsi, aku tandai langsung uma raffa,
      Gitu hehe

      Hapus
  3. Ini kedua kalinya aku membaca resensi Selena dan Nebula. Hanya membaca resensi, bukan bukunya, tapi rasanya nggak habis-habisnya aku mengapresiasi imajinasi tingkat tinggi seorang Tere Liye dalam mengarang cerita baik alur maupun tokoh di dalamnya. Sungguh luar biasa. Nggak tahu gimana rasanya kalau membacanya langsung. Barangkali, bakal kubabat habis dua buku itu sekaligus.

    Beda sekali dengan karya-karya Tere Liye sebelumnya yang lebih dramatis dan romantis seperti Pulang dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak mel, setelah romantis, action tapi bikin mewek, ini fantasi, kabarnya nanti akan ada genre horor dari beliau,
      Dan naskah buku cerita anak sedang dipersiapkan,
      Begitu informasi yg aku tahu sebagai salah satu fans beliau hahaha

      Hapus
  4. Jarang2 ya ada tema fiksi ilmiah dari Indo.. semoga bisa difilmkan dengan kualitas yang we o wee🙌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener kak, palingan baru Dee yg ada tema fiksi ilmiah, dan soal difilmkan jadi pr berat, rasanya kalau sineas dan produser negeri kek belum meyakinkan hehe

      Hapus
  5. Novel-novel yang ditulis Tere Liye memang selalu memikat ya, Mbak. makanya selalu best seller dan banyak difilmkan.
    Saya belum membaca novel Selena dan Nebula ini. Tapi membaca review-nya jadi tertarik. Imajinasinya luar biasa, dan ada fiksi ilmiah juga. saya suka itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu yg membuat kagum, mas Bambang. Rasanya imajinasi bg TL gak pernah habis,
      Adaaaa ajaaa

      Hapus
  6. Ketika ada buku tere liye, penasaaran dengan bacamya.. namun krna jiwa tak suka novel mmbuat otak berpikir keras.. dan berakhir lbh mncari retelling para blogger ttg novel beliau😅 dan ku menemukan slaah satunya disini .. terimakasih yaa..😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah mampir kak, btw, aku penasaran sama org yg gak suka novel, itu gimana bisaa yak, kalau aku disuruh baca nonfiksi jarang bisa berakhir cepat bahkan gak tamat-tamat wkwk

      Hapus
  7. Ya ampun una udah sampai nebula aja. aku baru sampe matahari. Wkwkwk.. udah punya sih bukunya sampe ceros tapi belum sempet bacanya.

    BalasHapus
  8. Aku memang bukan penggemar garis keras Tere Liye. Tulisan beliau memang memukau dengan diksi dan padanan kata yang memikat.

    Tapi tahukah Una, membaca resensi yang Una tulis ini berhasil mengoyak rasa ingin tahu dan berharap bisa membaca novel aslinya.

    Komunikasi dan dialog tokoh ayah dan ibu sangat kuat, kental dan berkarakter membentuk sisi kuat si tokoh utama.

    Bravooo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Raib sebagai tokoh utama ceritanya sejak buku pertama sampai 7 kak, begitu hebat nya, di buku 8-9 ini giliran cerita emak bapaknya yg gak kalah hebat,
      Tapi dari itu semua, bg Tere ssbagai otak cerita WOW banget yekaan hehe,.
      Terimakasih sudah mampir bunda yumnaa

      Hapus
  9. kalo tere liya buat novel pasti bagus-bagus ada juga bahasanya terlalu tinggi ada juga bahasanya rendah dan mudah di pahami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, dan pembaca nya pun beragam dari anak sd, abg sampai orang dewasa hihi

      Hapus
  10. Wah berarti novel lanjutan novel Bumi itu baru terbit atuh ya. Bagus juga, jadi pandemi gini bikin orang di rumah aja ya sambil baca buku. Aku belum pernah baca novel ini kalau bumi pernah. Dulu waktu baca novel bumi. Aku ngerasa novel bumi itu lebih cocok buat remaja daripada orang dewasa. Makanya aku ga cari lagi lanjutanntannya hihihi. Tapi ternyata novelnya bisa buat orang dewasa juga ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan lanjutan bumi mbak,
      Tapi lanjutan nya yaitu buku k9.
      Setelah bumi ada bulan, matahari, bintang, komet, ceroz batozar, komet minor, nebula dan selena..

      Haha mestinya emang remaja, tapi kaya harry potter aja yg gak kenal usia, dewasa juga pada baca,
      Begitupun serial ini hehe,
      Soale temen se umuranku juga pada baca 😁

      Hapus
  11. Orangtua Raib itu Tazk dan Mata, bener tak Muna?

    Pinjem bukunya la muna, dari buku pertama.
    Gojekin... 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa yaaa
      Aku punya nya dari mulai bintang kak,
      Bumi, bulan, matahari gak ada kemarin kemarin pinjam,
      Mulai bintang keluar baru koleksi hahha

      Hapus
  12. Ini resensi komplit banget ya..Jadi duo buku ini bukan akhir tapi malah awal ya. Wah, keren baca cuplikannya Selena Nebula...Pasti pas buat bacaan saat di rumah aja nih kisahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita para pembaca juga pada kaget mbak,
      Setelah buku selena dan nebula ini rilis,
      Di halaman fesbuk bg Tere kasih kabar, ini awal lengkap beserta pohon ceritanya,
      wkwkwk
      Padahal sudah buku ke 10 serial ini doang
      Semoga dompet tetap kuat xixixi

      Hapus
    2. wkwkwk.. aku kemarin pikir ini udah akhir loh una, eh ternyata bakal ada lagi lanjutannya. mana ceritanya bersambung gini. duh, dilema mau koleksinya. Kalau seri anak nusantara kan satu buku habis ceritanya.

      Hapus
  13. Buku Tere selalu sukses merebut hati pembaca. Gaya bahasanya saya suka. Tapi yang Selena Nabula belum. Jadi pingin baca bukunya saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini lanjutan yang serial bumi sih mbak,
      Sudah ada 10 buku serial petualangan antar klan ini 😅
      Mbak Sugi sudah baca judul yg mana saja

      Hapus
  14. Wah Una udah khatam aja ya dua2nya, kk belum nih cemanalah mau cepat khatam yaa banyaakk x interupsinya huhuu, btw tertohok jg ya Klan Bumi adalah makhluk rendahan huhuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Xixixixi
      Bang TL kan suka gitu kak, menyindir, mengkritik lewat karya,
      Tapi kita merasa "kok iya ya"
      Tapi tenang kak, ini fiksi, hanya khayalan 😂
      Lagian yg ada kan klan Bumi doang, klan lain nya gak ada haha

      Hapus
  15. Banyak yg bisa dipelajari dari resensi buku ini..semoga kita semua dapat mengambil maknanya ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin,
      Terimakasih sudah baca dan mampir mbak fitrii

      Hapus
  16. Tulisan Tere Liye memang selalu bgs ya. Kutipan kata katanya pun bertebaran alias sering dibagikan di media sosial. Selena dan Nebula ini sptnya wajib saya baca deh hehe
    Makasih udah mereview

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benerr bang,
      Quote nya ituu kok hampir semua benar bahkan menohok 😂

      Hapus
  17. Una,, ini kayak fanfic gitu ya tp karena yg bikin novelis kaliber pastinya bergizi baangettt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak fanfic kaa,
      Beneran petualangan,
      Tapi khusus buku dua ini menceritakan sedikit flashback guru dan salah satu orangtua dari kisah utama 3 sekawan di serial sebelumnya

      Hapus
  18. Jadi penasaran, berapa lama ya Tere Liye menuntaskan satu novel kayak gini dengan serbuan bahasa menarik dan bergizi di setiap kutipannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kak,
      Tapi dua tahun belakangan beliau udah pake co writer siih

      Hapus
  19. Una.. resensi ini lengkap banget. Berasa melongok ke dalam buku. Memang Tere Liye gak pernah mengecewakan fans nya. Tulisannya selalu asik dibaca dan membuat imaginasi kita menyatu dengan imajinasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengecewakan sih nggak kak, tapi menipiskan dompet iye hahhaha

      Hapus
  20. detil kaliii mau ikuuut tapi takut gak tekejar waktunya karena 2 buku. slalu suka sm tere liyeee. smogaaa bisa lanjut ke buku slnjtnya ya kak. kan udh ada suami besok2 mah udh ada sponsor wkwwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya yg dua ini dia juga yg beliin els wkwk saat itu masih jadi calon,
      Gw uji deh, pelit kagak hahaha
      Ternyata lulus sensor
      Selanjutnya asekk lahh haha

      *salfok wkwk

      Hapus
  21. Baca resensi ini imaginasinya keren banget deh serasa nonton film, Tere Liye emang keren banget ya, karya2 nya bisa dijadikan film nih. Btw kk salah fokus nih sama font tulisan una, koq berubah2 sih wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk nulisnya beberapa hari, terus gak berurutan,
      Ada yg langsung di laptop, ada yg di hp, sempat kehapus dll
      Waktu itu mepet DL kak, makanya bodo amat sama font, jadi harus udah posting sehari sebelum dl,
      Eh taunya diundur sebulan dong tapi karena repot mikirin persiapan akad nikah kemarin, yawudah lah 😂

      Hapus
  22. Rada kebayang novel Harry Potter tapi versi penulis Indonesia. Pengen beli bukunya tapi kok takut nggak kebaca. Baca resensinya aja seru banget. Keren na....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seasikkk itu sih kak,
      Wkwk
      Beli aja kak, reyhan yg disuruh baca hahha

      Hapus
  23. Dari dulu, aku suka banget sama Tere Liye. Bahkan mengoleksi beberapa bukunya. Dan pernah meminjam buku Tere Liye, tapi belum dikirim kirim. #eh

    Ini masuk daftar pinjaman ya. Syukur syukur lupa. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk maafkan saya bocah udik,
      Enak mah ketemuan langsung terus una kasih , malas packing woi 😂

      Hapus
  24. SAya mau bilang yang pertama, akan ebih elok kalau tulisan ini dijadikan 2 postingan. Panjaaaaang bacanya dan refresh berkali-kali. Saat komentar pun harus mengulang pula. hihi. Agak kesal sih
    Yang kedua, saya sudah lama tidak baca tulisannya Tere Liye. Sudah kurang greget menurut saya. Entahlah, mungkin karena usia saya juga sih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe terimakasih sarannya mbak susi.
      Maafkan kalau agak merepotkan wkwk,
      Perihal yg dijadikan dua, karna ini dilombakan, jadi susah kalau dibuat dua, karena yg dinilai hanya satu.
      Dan melihat pemenang sebelumnya juga lebih panjaaaaang dari ini,

      Makanya bismillah aja panjang panjang hehe

      Hapus
  25. kata temenku, tulisan tere liye ini bagus-bagus. tetapi aku sama sekali belum mencoba membaca karya beliau. Karena memang gak menyimak dari tulisan awalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulupun ku begitu kak,
      Rasaku setelah lihat quote beliau yg bertebaran di sosmed itu, kek lebay, terus cinta cintaan mulu.
      Ternyata beragam genre,
      Kalau kk suka bahasan sedikit action tapi ada meweknya juga, bisa mulai dengan buku pulang dan pergi.
      Kalau politik ada negeri para bedebah,
      Atau yg paling banyak disukai,
      Tentang kamu, yg riset nya lama berlatar di Paris dan jakarta tempo doeloe hehe

      Hapus