Mulai ditulis 8 juni 2014
Antara gw, ozil dan madridista (lanjutan)
Musim 2013-2014
sudah berakhir dan sebentar lagi kita akan menyambut pesta akbar sepak bola
4tahunan tersebut. Ya Piala Dunia 2014 tinggal menunggu hari, selalu ada cerita
di balik ajang ini.
Gw mulai
mengikuti ajang ini saat gw kelas 6 sd, yang kala itu negeri gingseng bersama
negeri sakura yang menjadi tuan rumah. Kala itu di final gw banjir air mata,
karena tim panser yang gw dukung harus dikalahkan oleh tim samba. Setelah itu yang kutau PD selanjutnya
tim gw sendiri yang menjadi tuan rumahnya, sayangnya tidak bisa dimaksimalkan
dengan baik. Walau gw ga mengikuti PD ini karena sudah masuk boarding schoolgw cuma tau bahwa negeri
Pizzalah yang menjadi juaranya.
4 tahun
berselang, aku sudah menjadi mahasiswa, hal unik yang gw ingat tentang PD
selain tentang bola adalah karena ajang inilah gw kenal dan akrab dengan
seorang teman yang tidak pernah kujumpai, hanya kenal melalui seseorang yang
niat awal gw berkenalan sama dia saja tidak dengan niat yang baik, tapi
akhirnya Allah mempersatukan hati kami menjadi saudara. Tiba-tiba saja aku ke
Aceh minta ia menjadi tuan rumah, ia bersedia, begitupun ketika ia berkunjung
ke Medan, dengan senang hati aku menemaninya menjelajah Medan. Back to PD, yang
mejadi tuan rumah adalah negara benua hitam dan kala itu gw juga harus menangis
melihat tim yang gw dukung harus terhenti di semifinal oleh jawara dunia baru
yang akhirnya menjadi juara tahun itu yaitu negeri Matador.
Oups, ko
keterusan ya? udah cukup ya sekilas tentang pesta akbar ini, nanti di
pertengahan atau di akhir kompetisi gw akan nulis di bab lain, ini hanya
sekilas karena disini gw mau menuruskan tulisan tentang Madrid dan Arsenal. bye
bye, see U di “negara apa yang beruntung angkat terophy si 2014” kalau gw
ditanya jawaban gw msih sama seperti 12 tahun yang lalu DER PANZER selalu,
lagipula ini mungkin menjadi ajang terakhir untuk om Miroslove Klose, beruntung
om Loew masih mau membawanya, walau umurnya sudah tidak muda begitupun dengan
staminanya, tapi mungkin ia masih mempunyai sisi lucky dalam mencetak gol.
Walau yang dijagokan menang di tanah amerika ini adalah negara-negara amerika
latin sendiri, negaranya Neymar, negaranya Messi atau bahkan negara Suarez,
tapi gw tetap prefer negara Ozil dong. Walau negera Eropa tidak pernah menang
di amerika latin, bukannya segala sesuatu pasti ada yang menajadi pertama kali.
Lah ini malah
lanjut, udahan ya, kali ini beneran udah ini. sampai ketemu nanti! Tapi
nanggung nih, butuh satu paragraf lagi aja biar jadi 1 halaman, jadi nanti
fokus mulai halaman kedua. What gw nulis apa ya? Kalau seperti di’paksa’ gini
bingung sendiri gwnya. Ohya, tentang cidera, kalau dari awal uda tau gabisa
ikut, ga nyesek banget kali ya, kaya wallcott atau Nasri *kalau ini bukan
cidera, tapi ketidakpercayaan pelatih, padahal doi cukup berjasa loh membawa
klubnya menajadi juara premier ligue* nah kalau akhirnya divonis gabisa ikut
hanya dalam hitunga hari lagi, itu rasanya gimana ya? Pastinya sih nyesek
bingits yes. Sebut aja om Ribery yang harus cidera ketika laga persahabatan
terakhir sebelum berangkat, dan ternyata dari negara gw *ceileh negera gw* ada
loh, doi juga cukup mentereng aksinya di Piala Eropa 2 tahun lalu, iya punggawa
Dortmund si Marco Reus juga divonis gabisa ikut, belum lagi yang lain Nuer,
Sweinsteiger, dan lainnya, apalagi negeri CR7 juga ga kalah bingung karena doi
terkena cidera. Semoga selain yang dua diatas yang sudah fix, yang sekarang
terkena cidera ringan semoga cepat pulih deh dan bener-bener kita bisa liat
aksinya di Piala Dunia, terutama Ozilku jangan sampai cidera, aamiin ya Allah.
Tuh kan uda kelewat 1 halaman jadinya, huhuhu.gapapa deh, mumpung baru 1
paragraf, yawudahya. Bye!
Cukup sekian, jangan ada yang terseinggung mas bro
dan mba bro. Sekali lagi gw ingetin ya this
is just my opinion, up to you to agree or disagree. Bukankah kita hidup di
alam demokrasi yang semua rakyat memiliki suara untuk berpendapat. Sampai jumpa
lagi di akhir musim yang berarti gw akan nulis part 3 dengan kata kunci, blunder or trophy bagi Madrid, Arsenal
‘buka puasa’ dan berhasil menjadi juara EPL? see U in the last ligue!!!
Itulah yang gw
tulis di part 2, dan sebelum part 4 ini yang artinya sebelum musim berakhir, gw
sempat menulis di part 3 yang kala itu lebih kurang keadaannya seperti ini:
Madrid: menguasai
puncak klesemen dengan menggusur Barca dan tetangganya, satu kaki sudah
menginjak perempat final dengan kemenangan telak 6-1 walau masih ada babak
kedua yang bisa mengubah apapun, berhasil masuk final copa del rey dan itu
adalah el-clasico kesekian dalam ajang ini.
Arsenal: perlahan
kualitas menurun, mempertahankan puncak klasemen hanya setengah musin, setelah
natal *batas antara awal dan akhir musim* perlahan turun sampai akhirnya berada
di peringkat 3 klasemen sementara, tersingkir dari babak 8 besar karena
bertaemu raksasa Jerman Bayern Muenchen, hanya 1 harapan dengan berhasil masuk
ke babak perempat final.
Pada akhirnya,
gw cukup puas dengan hasil yang diraih kedua klub gw, terutama Madrid karena
mampu meraih La Decima (gelar kesepuluh bagi Madrid), impian tertinggi mereka,
Arsenal juga harus gw apresiasi karena berhasil buka puasa walau hanya trophy
FA, seatidaknya hal itu bisa membuat profesor menandatangi kontrak baru untuk
lanjut melatih the gunners sampai 3
musim mendatang. Tentu gw syukuri hal itu karena profesor adalah salah satu
faktor berlabuhnya ozil ke klub Londen utara tersebut.
So, we have to start for the 4th part without
opening, just to the point:
Madrid. Harus gw akui
kalau ternyata Madrid tidak melakukan blunder dengan menjual ozil. Walaupun di
pertengahan musim, ketika Madrid tidak kunjung menampilkan performa terbaik dan
masih terdampar di peringakt ketiga klasemen sementara opa Ancelotti akhirnya
mengungkapkan penyesalannya menjual ozil. Perbuatan seorang Don Carlo harus gw
dan seluruh penggemar ozil di belahan bumi lainnya syukuri karena akhirnya beliau
mengakui pria Italia itulah yang menjadi pelatih Los Blancos sekarang.
Gw akhirnya
sadar bahwa keputusan El Real memilih Don Carlo sebagai pelatih, membuat rekor
lagi dalam pembelian pemain, banyak membeli pemain muda adalah benar, minus
penjualan ozil *sampai kapanpun kalau ditanya gw pribadi ga akan setuju dengan
kepindahan tersebut* akhirnya dengan seorang pelatih berpengalaman dalam liga
champion baik ketika karirnya menjadi pemain atau pelatih, El Real mampu
mewujudkan impian, obsesi atau apapun namanya menjadi jawara Eropa dan menjadi
jawara di Spanyol karena berhasil merebut piala raja, tapi tidak dengan tahta
liga karena sedikit kecorobohan dan menggampangkan sesuatu madrid benar-benar
melepas semua pemain lapis kedua usai berhasil masuk final liga champion dengan
menumbangkan sang jawara tahun lalu yang akhirnya benar-benar harus merelakan
satu terophy kepada tetangga sebelah. Kalau hal yang dianggap sepele itu tidak
dilakukan maka Madrid mestinya mendapat treeble winner karena hasil akhir
penentuan juara liga berakhir dengan imbang antara tetangga dan rival abadinya.
Mengalahkan kembali rival abadi
Keberhasilan
dalam menjuarai Copa Del Rey tidak lepas dari pemain termahal dunia Gareth Bale
dengan kecepatan berlarinya yang seperti kilat. Awal babak pertama gol dicetak
oleh Di Maria, pemain yang mendadak menjadi kesayangan opa Carlo itu berhasil
merebut bola dan langsung menyarangkan bola ke gawang yang dikawal oleh Pinto.Tidak
berapa lama, gol penyeimbang dicetak oleh pemain catalan.Pada babak kedua tim
catalan semakin mengusai bola. Dewo fortuna berada di pihak El Real ketika
mereka mendapat kesempatan melakukan serangan balik. Madrid yang memiliki
spesifikasi dalam serangan balik mematikan langsung menggiring bola menuju
gawang Barca, Bale kemudian lari kencang ke depan. Kemampuan individual
terlihat dari seorang pemain asal Wales, berlari cepat melewati 3 pemain Barca
dan akhirnya membuat Madrid memimpin dengan skor 2-1. Pertandingan berakhir
tanpa ada tambahan gol. Maka trofhy piala raja kembali direbut oleh Madrid.
Meraih impian dengan perjuangan berat
Perjuangan yang
sebenarnya adalah dalam merebut trophy liga champion. Siapapun yang menyaksikan
pertandingan itu dari sejak blunder Iker yang menyebabkan skor menjadi 1-0,
sampai menit 90 pasti merasakan kecemasan bahkan pasrah dalam menerima
kekalahan. Dewi fortuna akhirya hadir dalam masa perpanjangan waktu 5 menit.
Tepat menit 93 melalui si bengal, pemain terbanyak peraih kartu merah di Madrid
sekaligus pemain yang selalu membawa keberuntungan dengan gol-golnya yang
memang dibutuhkan tim. Ya, melalui seorang Ramos akhirnya Madrid berhasil
menyamakan kedudukan yang membuat wasit memberikan perpanjangan waktu 2x15
menit.
Perpanjangan
waktu berhasil dimaksimalkan dengan baik oleh punggawa El Real. Gol kedua yang
membalik keadaan tercipta melalui pemain termahal dunia *ini kenapa gw bilang
keputusan terbaik* kemenangan 2-1 seperti tidak cukup bagi Madrid Marcelo
memantapkan kemenangan pada menit 109, gol terakhir yang langsung membungkam
fans sekota Madrid lahir dari CR7 yang seakan tidak mau ketinggalan mencatatkan
namanya di papan skor pada menit terakhir 120. Gol ramos di menit terakhir
tambahan waktu berhasil melecut semangat punggawa el Real untuk membalik
keadaan. Kerja keras itu berbuah manis, usaha membeli pemain termahal,
mengganti pelatih, menjual salah satu gelandang terbaik seakan terbayar lunas dengan
trophy kesepuluh bagi klub Ibukota Spanyol.
Arsenal. Memang bukan
harapan utama yang terjadi, bukan menjadi juara EPL walau menjadi juara di pertengahan
musim. Tapi setidaknya berhasil memecahkan puasa gelar selama 10 tahun dengan
memiliki trophy Piala FA di akhir musim.
Performa
meyakinkan anak-anak meriam London semenjak awal musim, ditambah dengan
kehadiran Mesut Ozil perlahan menurun. Tepat memasuki periode akhir musim,
perlahan tapi pasti badai cidera menghantui. Sebut saja Walcott, Ramsey yang
sangat sering menciptakan gol penting harus menepi karena cidera, bahkan
Walcott sampai harus mengubur mimpinya untuk membela timnas Inggris di piala
dunia.
Disaat trophy
EPL sudah tidak mungkin direngkuh karena persaiangan 3 klub teratas sebut saja
klub sekota, kota pelabuhan dan Manchester biru yang merajai 3 klasemen
teratas, bahkan arsenal sampai harus berebut tempat ke empat dengan tim sekota
Liverpool. Begitupun dengan langkah kaki di Liga Champion yang lagi-lagi
terhenti oleh raksasa Jerman Bayern Muenchen dua musim berturut-turut. Ibarat
Oase di tengah gurun pasir, langkah kaki arsenal menuju Final FA kembali
membangkitkan semangat punggawa dan fans the gunners. Bahkan sehari sebelum
final berjalan, arsenal sudah menyiapkan bis untuk merayakan kemenangan.
Keyakinan kuat akhirnya membuahkan 1 trohpy setelah sembilan tahun puasa gelar.
Piala FA, buka puasa dan modal awal untuk memulai
musim baru!
Itu mungkin kata
yang tepat menggambarkan keadaan tim yang berjuluk meriam Londen. Satu-satunya
trophy yang tersisa dan ada kesempatan meraihnya membuat tim ini harus bekerja
keras untuk merebutnya. Setelah disemi final harus bersusah payah melawan
jawara FA Cup tahun lalu sampai babak adu tos-tosan akhirnya arsenal dapat
meraih tiket ke Final dengan menghempaskan mimpi Wigan mempertahankan trophy.
Laga difinal
tidak berlangsung mudah begitu saja bagi punggawa arsenal. Mereka tetap harus
dibuat kerja keras oleh tim yang menduduki klasemen bawah tersebut. Menghadap
Hull city bahkan arsenal tertinggal lebih dahulu dimenit ke empat. Belum sempat
menyamakan kedudukan, penjaga gawang Fabianski harus kembali memungut bola dari
gawangnya di empat menitselanjutnya. Beruntung sebelum turun minum gelandang
asal Spanyol Cazorla berhasil menipiskan kedudukan dengan tendangan bebasnya.
Babak kedua
sedikit lebih ringan bagi tim yang menjadikan harimau sebagai lambangnya dengan
keunggulan 1 gol. Tapi bukan proffesor namanya kalau tidak melecutkan semangat
di ruang ganti arsenal. Hal itu terbukti setelah bek tengah milik timnas
Prancis Koscienly berhasil menyamakan kedudukan di menit 71. Arsenal yang
berhasil menguasai bola dan beberapa kali mengancam gawang lawan bisa dihadapi
oleh tembok-tembok hull city.Kedudukan 2-2 bertahan sampai waktu normal habis.
Tambahan waktu
yang biasa dilanjutkan dengan adu pinalti dimanfaatkan pelatih arsenal dengan
memasukkan dua amunisi baru Wilshere dan Rosicky untuk menggantikan Ozil dan
Cazorla. Pergantian berbuah manis dengan masuknya semangat baru dan Aaron
Ramsey akhirnya mencetak gol kemenangan untuk arsenal. Yah, seorang Ramsey yang
sering mencetak gol penentu kemenangan untuk timnya. Dengan kerja keras tim
selama 120 menit, akhirnya tim meriam Londen berhak memiliki trophy tertua di
tanah ratu Elisabeth.
Sebelum laga
bergulir banyak harapan disematkan kepada punggawa teranyar yaitu mesut ozil.
Peruntungan yang selalu berpihak padanyadi tahun pertama mendarat di klub baru
dengan langsug menjuarai kompetisi lokal sebut saja tahun pertamanya mendarat
di tanah Spanyol langsung menjuarai Copa Del Rey, menjadikan ekspektasi begitu
besar terhadapnya. Beruntung akhirnya trophy berhasil didapatkan. Iya trophy
pembuka baginya dengan menjadi kampiun FA Cup, harapan gw sebagai fans tentu
saja di tahun mendatang ia bisameraih lebih banyak titel, Primer Ligue dan Liga
Champion tentu saja. Semoga ini hanya sebagai pembuka. Dan dengan kedatangan
pemain baru nantinya salah satu yang sudah resmi adalah Alexis Sanches semoga
anak-anak Meriam Londen bisa menguasi tanah Britania sekaligus Eropa, aamiin.
The End
Alhamdulillah
part ini selesai, semua yang gw harapin hampir semua terlaksana. Trophy bagi
Madrid dan juga Arsenal, klub yang dibela oleh pemain kseayangan gw. Apapun
itu, yang pastinya gw berharap yang terbaik untuk klub kesayangan gw, semoga
san Iker tetap bertahan di Barnabeu dan kembali menjadi pilihan utama pelatih.
Bagi punggawa yang hijrah seperti Morata, semoga berhasil di Juventus, waktu bermain
lebih banyak memang lebih dibutuhkan oleh pemain muda daripada menetap di klub
impian hanya dengan duduk lama di bangku cadangan. Begitupun dengan nama yang
semakin dekat dekat dengan pintu keluar Barnabeu seperti Di Maria dan Khedira,
kalaupun kalian jadi memutuskan hengkang, semoga mendapat klub yang baik dan
mengerti kalian. Dan buat yang semakin dekat dengan pintu masuk Barnabeu Toni
Kross, gw senang dan lega karena kalau Khedira jadi keluar masih ada timnas
Jerman yang bermain untuk El Real, selamat Kross, pilihanmu tepat dengan
bergabung bersama raksasa Spanyol.
Medan,
Selasa, 15 Juli 2014
0.33
a.m bertepatan dengan Ramadhan
Best
Regard, Una Anshari
0 Komentar