Keluarga Imran, Surat Ketiga dalam Al-Qur'an

Surat ketiga dalam Al-Qur'an



Ali Imran, nama sebuah surat dalam Al-Qur'an. Surat ketiga bercerita tentang keluarga Imran.

Siapa yang tahu Imran? Ya, benar sekali, ia adalah ayah dari Maryam, kakek dari nabi Isa alaihi salam.

Ayat ini bercerita tentang kisah Maryam semasa gadisnya ketika tinggal di Baitul maqdis bersama paman sekaligus walinya nabi Zakaria alaihi salam.

Sejak masih dalam kandungan, sang Ibu, Hannah, wanita Sholihah pendamping Imran penguasa sekaligus ulama Bani Israil saat itu, bernazar akan menyerahkan anaknya ke Baitul maqdis untuk mengabdi sepenuhnya, sebagai rasa syukur karena Allah Ta'ala mengabulkan doanya memiliki anak di usia senja.

Walau sedih, ia rela berpisah dengan putri cantiknya seorang yatim karena sang Ayah meninggal saat ia masih dalam kandungan.
Tapi, nazar adalah nazar. Maka, ia merelakan sang anak.

Satu hal yang disyukuri bahwa Maryam kecil hingga remaja menjadi tanggungan sang Paman yang sekaligus menjadi walinya, nabi Zakaria alaihi salam.

Istri Nabi Zakaria adalah saudara Hana, ibu Maryam. Sama-sama baru mendapatkan amanah berupa anak saat usia senja.

Suatu hari dimasa remajanya nabi Zakaria alaihi salam yang selalu mengawasi Maryam kaget dengan isi dalam kamar keponakannya.

Seperti dalam ayat Qur'an tersebut, selalu saja ada buah-buahan tersedia di kamar sempitnya. Ketika ditanya sang paman, dijawab "min 'indallahi"
Dari Tuhanku, jawabnya.

Memang, segala sesuatu yang kita peroleh saat ini, apapun itu bahkan tubuh ini hanyalah titipan dari pemilik sebenarnya, Allah Azza wa Jalla.

Ayat-ayat selanjutnya diceritakan bahwa nabi Zakaria alaihi salam menerima kabar gembira bahwa istrinya yang sudah senja akhirnya hamil dan anaknya kelak menjadi utusan Allah SWT.

Sempat shock tidak percaya karena ia sudah tua dan istrinya pun mandul, tapi begotulah, kalau Allah sudah berkehendak, Kun fayakun, maka terjadilah.

Tak lama, maryam pun didatangi malaikat yang menyampaikan bahwa ia dipilih Allah Ta'ala, disucikan dan dijadikan wanita terbaik pada masa itu. Hal ini diperkuat dalam hadist bahwa Maryam menjadi satu dari 4 wanita yang dijamin masuk surga. P

Maryam terhenyak ketika dikabarkan ia akan melahirkan seorang anak. Bertanya Maryam, "bagaimana aku bisa mempunya anak, lam yamsasni Basyar"

Jangankan lelaki, sejak aku berumur baligh manusia saja tidak pernah menyentuhku.

Tapi begitulah, lagi-lagi jika Allah Azza wa Jalla berkehendak maka lahirlah nabi Isa alaihi salam. Sama, penciptaan nya layaknya Allah Ta'ala menciptakan nabi Adam alaihi salam, manusia pertama kali diciptakan, tidak memiliki ayah maupun ibu.

Tentu bukan hanya ini saja isi dari surat ketiga dalam Al-Qur'an ini berjumlah 200 ayat ini.

Monggo dibaca ayat beserta artinya

Begitulah sedikit kisah keluarga Imran, seorang ulama Bani Israil, beripar dengan Nabi, memiliki anak dan keponakan yang juga merupakan utusan Allah Ta'ala. Maka pantaslah kisahnya dijadikan dalam satu surat di dalam Al-Qur'an.
***


#30haritantanganpuasabloggersumut
#bloggersumutdaytwo

Posting Komentar

0 Komentar