Teman-teman, tau nggak kalau industri kecantikan itu ternyata industri kedua penghasil sampah terbesar di dunia?
Kita kan pengen ngerawat kulit dengan rajin skinker-an dan terlihat cantik dengan bermakeup, tapi ternyata kita ikut andil dalam merusak bumi. Hiks, sedih nggak sih?
Dari segi kemasan produk kecantikan seperti botol, tube, dan wadah lainnya yang banyak menggunakan bahan dari plastik sehingga sulit diurai. Volume produk yang tinggi dari industri kecantikan yang mencakup perawatan kulit, rambut dan juga makeup. Belum lagi bahan yang digunakan ternyata bisa merusak lingkungan karena tidak bisa diurai oleh mikroorganisme.
Lalu bagaimana dong solusinya agar kita tetap bisa merawat kulit tapi tetap menjaga bumi?
Arcia, from Forest to Skin
Kenalan yuk dengan Arcia, salah satu brand kecantikan alami yang berasal dari kota Singkawang, Kalimantan Barat. Berawal dari anaknya yang terkena atopic sehingga tidak menemukan satupun produk yang cocok untuk mengatasinya. Yenni Angreni, sang founder yang awalnya ibu rumah tangga akhirnya terjun bersama suaminya dengan mendirikan Arcia.
Uniknya, bahan yang digunakan oleh Arcia adalah pohon Tengkawang, salah satu flora asli yang banyak ditemukan di hutan Kalimantan dan sebagian di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Di tengah kesulitannya menemukan produk yang cocok untuk sang anak, ada seorang petani lokal yang memberitahu suaminya bahwa zaman dulu, nenek moyang mereka banyak menggunakan buah dari saat satu pohon adat untuk dijadikan perawatan kulit.
Hanya saja kalau dulu langsung digunakan baik langsung di kulit atau digunakan sebagai mentega (minyak) layaknya sawit pada zaman sekarang. Sang petani mengusulkan pengolahan buah ini agar bisa berkelanjutan sehingga memiliki masa penggunaan yang panjang.
Dari pembicaraan sang suami dengan petani, mulailah Yenni, melakukan riset sehingga akhirnya menemukan formula tepat menjadi sebuah produk perawatan kulit dengan bahan dasar hutan lokal yaitu buah Tengkawang. Di dalam perjalanan nya membangun brand tersebut tentu saja mengalami lika-liku.
Yenni harus berhadapan dengan petani petani lainnya sehingga cara yang digunakannya adalah mendekati anak petani dengan banyak memberikan beasiswa dan memotivasi mereka agar terus belajar dan tidak menikah muda.
Ya, berawal dari kebutuhan pribadinya, timbul lah keinginan untuk memberikan dampak sosial yang berguna terutama petani lokal dan anak-anaknya sehingga anak pedalaman mampu bersaing dengan anak kota besar.
Atas semangat itulah brand yang didirikan sejak 2019 dan sudah mengantongi izin BPOM ini hingga saat ini masih bertahan di tengah gempuran brand lokal lainnya. Pernah menerima penghargaan anugerah bangga buatan produk Indonesia dari kementrian perindustrian dan menjadi industri halal yang ada di Indonesia.
Arcia yang mempunyai tagline from forest to skin ingin meningkatkan agrikultural dan meningkatkan taraf hidup petani lokal.
Mentega Tengkawang, Shea Butter-nya Indonesia
![]() |
Gambar diambil dari website bpadas Barito |
Tengkawang adalah simbol harmonisasi antara manusia dengan hutan. Sering disebut sebagai kanopi dan berfungi sebagai pelindung ekosistem di hutan. Bagi suku Dayak sendiri memiliki nilai spiritual yang tinggi dan dianggap pohon kehidupan karena banyak memberikan manfaat.
Buahnya yang berwarna kecoklatan adalah lemak alami yang dapat diekstrak menjadi mentega yang disebut illepe butter. Lemak inilah yang bisa digunakan sebagai bahan dasar kosmetik.
Arcia, Sustainable Beauty
Diambil dari laman Instagram arcia Official
- Arcia menggunakan kimia alami yg berasal dari tumbuhan. Tesnya di kulit manusia dan kulit sintetis bukan hewan.
- Busanya juga dibuat dari bahan alami sehingga bisa diurai oleh mikroorganisme. Dengan begitu harga yang sedikit lebih mahal daripada brand yang sudah banyak beredar di pasaran menjadi wajar karena banyak kosmetik berbahan kimia lain berakhir di laut sehingga merusak ekosistem laut
- Dibawah pohon tengkawang juga ditanami tumbuhan lain
- Ampas dari buah tengkawang yg sudah diolah akan dijadikan pakan ternak
- Memperhatikan packaging yang bisa dipake ataupun di daur ulang. Dalam hal ini Arcia sering sekali mendapat tawaran untuk mengganti kemasan agar lebih bagus. Namun mereka tetap koordinasi dengan bank sampah setempat, jika ternyata sulit diurai, maka Arcia tidak menggunakannya
- Merk brand Tidak di sablon dalam kemasan karena tidak bisa diurai jadinya pake stiker aja
My Own Lipblam
Jumat lalu, lagi-lagi aku berkesempatan mengikuti workshop pembuatan lipblam alami bersama Arcia dan Ecoblogger via zoom.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan lipblam dikirim langsung oleh Arcia
![]() |
Bahan yang digunakan dalam pembuatan lipblam |
Berikut beberapa bahan alami yang digunakan,
- Mentega tengkawang
Dikenal dengan illepe butter. Buah kita ambil biji nya yg diolah dan menghasilkan mentega. Diolah langsung oleh petani. Termasuk hard butter.
- Minyak kelapa Vco yang juga dihasilkan oleh Arcia. Vco Kalimantan sendiri adalah vco terbaik setelah vco yang berasal dari Bali. Bagus untuk antibodi untuk sistem kekebalan kulit. Ruam pada bayi kalau tidak ada yg cocok oles saja Vco.
- Lilin lebah adalah bahan alami yg dihasilkan oleh lebah madu biasa warnanya kuning.
- VITamin E tocipherol
Berfungsi untuk memperpanjang masa hidup lipblam dan agar tidak tengik.
- Genarium eo (essential oil)
Berfungsi sebagai pewangi yang diambil dari tanaman geranium.
Setelah dijabarkan materi, kita mulai membuat lipblam dengan arahan ka Yeni. Hasil lipblam ku adalah gambar di awal artikel 😍
Jadilah Arcia Arcia lain
Industri kecantikan banyak sekali menghasilkan sampah terutama bekas packaging yang digunakan. Tidak dipungkiri plastik masih sangat diperlukan dalam kehiduapan. Maka menggunakannya dengan bijak adalah hal yang harus kita lakukan untuk masa depan bumi yang sudah tua
Sebagai konsumen, jika kita mampu, mulailah gunakan produk lokal yang banyak menggunakan bahan alami apalagi jika menggunakan tumbuhan asli tanah air. Selain untuk mengembangkan produk lokal sehingga memiliki daya saing tinggi, kita pun ikut mendorong kehidupan anak bangsa agar lebih baik.
Namun, jika kita belum mampu, maka yang harus kita perhatikan dalam memilih skincare, carilah yang bahan-bahannya tidak memiliki andil merusak bumi dan tidak menyakiti makhluk hidup lain. Bahan yang baik untuk kulit dan rambut.
Satu hal penting lainnya, belilah sesuai kebutuhan. Jangan fomo ingin mencoba banyak produk hanya karena diulas para beauty Influencer sehingga akhirnya terbuang tidak terpakai.
Pilihlah produk berkelanjutan yang memikirkan hulu dan hilirnya. Produk yang memperhatikan keberlangsungan lingkungannya bukan mengabaikan dan berakhir merusak bumi.
![]() |
Eco blogger squad memamerkan hasil lipblam masing-masing |
0 Komentar