letter for a special day


                               Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bersama dengan datangnya surat berhiaskan rindu dan cinta ini ku sampaikan do’a dari hati yang terdalam semoga kedua orang tua yang telah diberi amanah oleh Allah sebagai tempat menitipkan seorang bayi merah 21 tahun yang lalu ini selalu diberi kesehatan dan perlindungan oleh Allah Swt begitupun dengan kedua dara cantik beserta kedua jagoan cilik yang selalu hadir dalam mimpi yang ketika terjaga, hati berkehendak untuk menggendongnya. Shalawat semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Saw dan semoga kita semua sekeluarga mendapat syafa’at beliau di hari kiamat kelak.

Wahai bunda yang aku sayangi, semester ini tibalah waktuku untuk memasuki gerbang akhir kuliahku yang disebut skripsi, gerbang pembuktian sejauh mana perhatianku akan penjelasan dosen dan persentasi dari teman-temanku, pembuktian sejauh mana pemahamanku akan hal itu, sejauh mana aku bisa menulis sendiri semua hasil pikiranku untuk menjadi karya tulis yang nanti bisa menjadi salah satu rujukan khazanah keilmuan yang ada di tanah air serta menjawab dengan pengetahuan dan jawaban yang cerdas ketika karya tulisku diuji oleh sang dosen dan sejauh mana juga A, B, atau C yang akan menghiasi pemberitahuan akademik akan nilai yang akan kuraih.

Maka dari itu kuhaturkan permohonan maafku akan segala kesalahan yang pernah ku lakukan selama ini, baik yang sengaja ataupun tanpa kusadari perbuatan itu ternyata menoreh luka di hatimu yang lembut, yang tanpa kusadari ternyata perbuatan atau pun kata-kata yang keluar dari bibir ini membuat kedua matamu meneteskan airnya di sela-sela sholatmu di keheningan malam dalam kekhusuan sholat yang kau dirikan.

 Sungguh itu semua tidak maksudku untuk menyakiti hatimu, untuk membantah perintahmu, untuk mengabaikan maumu, untuk menyela ucapanmu ataupun menumpahkan air matamu, tapi itu semua adalah proses dari seorang anak  dalam mengutarakan keinginannya, menyampaikan pendapatnya, namun ia salah dalam bersikap dan berbicara dikarenakan emosinya yang labil, kurangnya kesabaran pada dirinya dan hatinya yang terlalu cepat marah dan mengambil keputusan tanpa pikir panjang akibat apa yang akan diterimanya.

Maka dari itu, kumohon ampunanMu ya Rabb, tolong sampaikan salam maaafku kepada orang terkasih dalam hidupku, tentunya setelah Engkau dan kekasihMu, Baginda Alam Saw, orang yang telah berani mengorbankan nyawanya ketika ingin melahirkan sang buah hati, rela tidurnya terganggu ketika sedang  asyiknya terlelap tatkala anak yang dikasihinya menangis karena belum bisa mengatakan ingin pipis yang hanya dapat diungkapkan lewat tangisannya yang keras, membagi waktunya antara bekerja dan mengantarkan buah hatinya yang ingin mengenal mana yang disebut huruf A, B, C atapun yang disebut dengan angka 1, 2, dan 3, pohon yang berwarna hijau, langit yang berwarna biru, mawar yang berwarna merah serta keinginan buah hatinya saat dikenalkan siapa Tuhannya, Nabinya dan Kitab apa yang di dalamnya terdapat huruf Alif, Ba, Ta, Tsa dan Dzim. Menawarkan bahunya ketika sang anak yang beranjak remaja ingin curhat dan menangis karena tiba masa puberitasnya. Serta memberikan saran ke mana langkah selanjutnya untuk menapaki masa depannya serta menggapai impiannya yang sudah digantungnya dilangit yang tinggi. Begitupun dengan seorang lelaki gagah yang telah membanting tulangnya untuk memenuhi kebutuhan sang ibu dan anak, yang rela mencucurkan keringatnya demi permintaan sang buah hati dan juga berusaha agar anaknya senantiasa merasa aman dan nyaman ketika berada di dekatnya.

Sekian surat dari ananda, mohon do’anya dari seluruh keluarga besar agar najah pada  skripsi dan ujian kompre. Aminn

Cloud Callout: Rabbi fighrli wali waalidayya
Warham humaa kama rabbayani shogiraa

Ampuni kedua orangtuaku ya Rabb…..
Sayangi mereka.....
Panjangkan umur mereka.....
Sehatkan mereka.....
Buka pintu rezekinya.....
Dan masukkan mereka ke JannahMu ya Rabb....
Serta pertemukan dan kumpulkan kami kembali di dalam SyurgaMu ya Rabb yang dibawahnya mengalir sungai di bawah rimbunnya pepohonan anggur dan kurmaMu yang manis. . . . .

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar

0 Komentar