DARI PD 2002 KOREAN-JAPAN SAMPAI EURO 2012 POLAND-UKRAINA




10 tahun silam, tahun 2002, aku yang kala itu baru berumur 12 tahun masih duduk di kelas 6 sd pertama kalinya aku menyenangi sepak bola, kuakui aku tidak terlalu pintar untuk menendang bola, tapi aku suka memainkannya. Aku tidak mempunyai seorang kakak laki-laki, abang ipar kala itu juga belum punya, karena kedua kakakku juga baru SMA dan belum ada yang menikah, adik laki-laki juga tidak ada, bahkan buyaku sendiri adalah seorang ustadz tulen yang tidak hobi berolah raga, bahkan sepakbola yang hampir semua kaum adam menyukainya, tidak dengan buyaku, jika ada perbandingan 90:10, maka buyaku masuk kedalam 10% lelaki yang tidak menyukai sepakbola sekalipun menontonnya. Lalu sekarang di usiaku yang 22 tahun banyak yang mempertanyakan darimana gen hobi bolaku tersebut.

Kembali ke cerita awal, tahun 2002, kala itu pesta sepak bola terakbar sedang berlangsung, dan kali ini yang diberi kehormatan menjadi tuan rumah oleh FIFA adalah benua asia yang notabenenya hanya beberapa negara saja yang prestasi sepak bolanya diatas rata-rata, dan kedua negara itu adalah Jepang dan Korea Selatan. Dan pada saat itu negara dari benua asia cukup berprestasi ditandai dengan Korsel yang menjadi tuan rumah dapat bermain sampai semifinal. Singkat cerita sampailah partai akhir dalam kejuaraan ini yang mempertemukan dua negara yang memang terkenal dengan jawaranya, yaitu Brazil bertemu dengan Jerman. Pada saat itu aku tidak terlalu memikirkan indahnya permainan bola dari satu kaki ke kaki lain, kepala ataupun langsung menuju gawang, melainkan para PEMAINlah yang saat itu aku anggap penting, terang saja, aku memilih Jerman karena bintang saat itu si ganteng Klose dan Ballack dan kiper legendaris Jerman dan Muenchen Oliver Khan, bukan si duo boneng Ronaldo dan Rivaldo. Kebanyakan para penggemar bola dari kaum hawa memang lebih mengutamakan ‘kehandsomen’ pemain bola, kalau dia ganteng berarti dia pintar dah main bolanya, begitu pikiran kecilku dahulu kala. Dan pada akhirnya ketika partai final dimulai, aku tidak berhenti berdoa agar idolaku menang, tetapi pada saat itu aku hanya bisa menangis sedih melihat 2 gol yang disarangkan ke gawang om oliver khan dan melihat kesedihan dan kekecewaannya. Iya aku beneran nangis, sumpah! Padahal kala itu usiaku baru menginjak 12 tahun, tapi aku sudah mengerti raut sedih, kecewa, dan penyesalan. Dan satu-satunya berita yang kutahu setelah itu adalah bahwa tuan rumah piala dunia selanjutnya adalah Jerman, karena setelah ini aku akan hilang dalam peredaran hobiku.

Ternyata hobiku yang baru dimulai tidak berlangsung lama, karena tradisi orangtuaku yang menyekolahkan anak-anak ke pondok pesantren, dan seperti yang sudah aku ceritakan, sudah saatnya aku melanjutkan sekolahku. Akhirnya dengan sendirinya aku ‘dipaksa’ berhenti untuk meneruskan hobiku karena keadaan. Sekolah di pesantren jelas tidak ada benda elektronik berukuran segi empat tersebut. Akupun mulai melupakan hobiku, tidak ada pemain bola yang kukenal, klub yang aku gemari dan negara yang kudukung jika Piala Eropa maupun Dunia berlangsung. Piala Eropa 2004, Piala Dunia 2006 serta piala Eropa 2008 kulewati. Ohya sekedar info friend, kenapa gw cuma nyebutin pesta sepak bola yang dua ini saja, karena aku tidak menyukai Benua Amerika, benua yang dikenal didalamnya sebuah negara yang ‘sok berkuasa’ yang menyatakan dirinya sebagai negara adidaya berpengaruh, *ups, gw lupa, seharusnya kita tidak bahas faktor lainnya, tentu saja faktor bolanya adalah karena ada Brazil yang sudah mengalahkan tim kesayanganku dan juga benua Asia yang tidak terlalu menonjol, dan karena yang aku tahu sepak bola merupakan agama bagi benua biru Eropa.Bukan maksudku ikut mempercayai sepak bola sebagai agama, hanya karena kesungguhan mereka menjadikanku senang melihat dan mendukungnya.

Akhirnya pada tahun 2008 akupun lulus dari pesantren dan melanjutkan kuliah di pulau yang memang sudah kuimpikan sejak kelas 2 sd, pulau Jawa. Pada saat itu aku belum ‘melanjutkan’ hobi lamaku, padahal saat itu ternyata negaraku memasuki partai final melawan negara yang baru memiliki kekuatan hasil didikan pemain muda selama 10 tahun terakhir yaitu Spanyol, Negara yang aku sukai klubnya, tetapi tidak aku sukai timnasnya karena didominasi oleh rival abadi klub kesayanganku. Beruntung aku belum mengikuti kembali ‘hobi lamaku’, karena itu akan membuatku berurai air mata lagi, karena lagi-lagi negara kesayanganku harus kalah, tak salah kalau negaraku dijuluki tim spesialis turnamen. Akhirnya di tahun kedua kuliah tepatnya tahun 2010 aku kembali mengikuti bahkan melebihi kadar sebelumnya. 

Sesudah keluar dari podok dan memasuki dunia kampus tidak ada niat sebelumnya untuk kembali pada hobi lamaku bahkan ingatpun tidak. Sampai pada suatu saat, aku kala itu masih menjadi ‘ababil’ ABG labil, mulai pacaran. 3 hari setelah tamat, aku jadian. Happy sih, karena pacaran juga merupakan realisasi dari rasa ‘penasaranku’ selama ini. Alhamdulillah, hal ini tidak berlangsung lama karena di bangku kuliah aku dipertemukan oleh Allah kepada orang-orang pilihanNya yang menyadarkanku bahwa PACARAN itu DOSA dan DILARANG AGAMA. 

Akhirnya tidak sampai setahun hubunganku putus. Tanpa kusadari hal inilah yang  membawaku kembali pada hobi lamaku. Banyak orang mengatakan bahwa ‘kalau ingin melupakan mantan pacar, ya harus cepat mendapatkan penggantinya”. Namun dalam kasusku, aku putus dengannya bukan untuk ‘cari pacar lagi’ seperti ajakan Charli ST 12, bahkan seperti kata KOTAK aku ‘masih cinta’ dengannya. Tetapi ini adalah sebuah kesadaran dan taubat untuk tidak mengulanginya karena kesadaranku sendiri dan hanya berharap kalau jodoh mah bakalan dipertemukan kembali. *mungkin kalian bertanya-tanya apa hubungan pacaran, taubat dan sepak bola, tentu saja ada karena Inilah Kisahku!!! Eng ing eng.........

15 Juni 2008,
Aku jadian,,, ahahha heppy banged dah judulnya, aku jadian sama sahabatku sendiri, yah kurang lebih 2 tahun aku bersahabat dengannya, saling bertukar hadiah kala umur berkurang, telpon-telponan ketika liburan, saling nantangin dan bertaruh untuk mendapat nilai tertinggi dikala ujian tengah semester atau naik kelas, dan banyak hal lainnya dah. 

Persahabatan ini dimulai ketika ia tidak sengaja atau lebih tepatnya salah sambung ntah sms atau nelpon aku lupa sehabis acara cadika (pramuka) berlangsung. Karena usai perhelatan akbar dalam dunia pramuka, namaku melambung karena aku menjadi peserta terbaik putri kala itu dan secara tidak sengaja menjadi bahan ledekan dengan dipasangkan dengan peserta terbaik putra yang kala itu dipegang oleh Roji gendut. Singkat cerita karena hal itulah yang membuat aku mengenalnya, bukan sekedar tahu.

Aku tidak tahu apakah ia sudah menyukai aku atau tidak, benar-benar menganggapku sebagai sahabat atau sebagai wanita yang disukainya, tapi belum berani berkomitmen. Ntah lah aku pun tidak ingat untuk bertanya ketika kami sudah jadian, yang aku tahu kami sama-sama nyaman dan senang untuk menjalaninya. Jujur saja dia sudah menarik perhatianku ketika aku duduk di kelas 4, lebih tepatnya ketika diberi kehormatan untuk menjadi penerima tamu ketika acara penting bagi kelas akhir berlangsung yaitu Panggung Gembira. Pada saat itu kami (para panitia putri) membicarakan topik ‘marhalah terganteng’ siapa saja marhalah yang masuk dalam kategori ganteng versi marhalah putri, dan ternyata ia menjadi salah satu kandidatnya. *ceileh uda kaya pemilihan Mr. Universe aja. Mulai saat itu akupun penasaran dengannya, setelah mengetahuinya lewat acara DA seminggu sebelum aku menjadi panita PG, *kebetulan dia menjadi panitia ketika acara penting kelas 5 berlangsung yaitu Drama Arena, akupun seperti merasa harus mengenal bahkan ‘mendapatkannya’ padahal kami tidak dalam suasana bertaruh *bertaruh hukumnya haram guys, jadi bagi yang suka taruhan ketika bola berlangung, ayo cepat sadar. untuk mendapatkan siapa saja yang termasuk kategori ganteng tersebut.

Bagai pucuk dicinta, ulampun tiba. Acara yang sudah kusebutkan diataslah yang akhirnya membuatku mengenalnya, dilanjutkan dengan acara cadika yang merupakan salah satu pelatihan di bidang pramukalah yang akhirnya mendekatkan kami. Dari situlah akhirnya kami berikrar untuk menjadi sepasang ‘sahabat’ dimulai dari telponan ketika libur, saling memberi hadiah ketika ultah sampai jalan dengannya, *you know guys,dari sini w ga percaya ada hubungan yang bernama persahabatan murni antara 2 orang yang akhirnya tidak membuat kedua atau salah satunya suka. Seperti aku katakan sebelumnya, apakah sudah ada rasa tertarik satu sama lain antara kami ataupun murni hanya ingin bersahabat saja, tidak ada yang tahu. Tetapi ketika kami sudah duduk di kelas 5, teman-temanku anak putri mulai menyadari bahwa kedekatan kami bukan hanya sebagai sahabat, tetapi lebih dari itu. Rona malu diwajahku terlalu terlihat dan tidak bisa dinafikan lagi kalau aku menyukainya ketika tak sengaja ia lewat di depan asrama putri dan teman-temanku meledeki kami dengan sengaja memanggil namaku dengan keras *kejadian ini ternyata sama dengan salah satu drama romantis korea favoritku, kalau kalian termasuk penggila drama korea dan perrnah menonton serial Naughty Kiss, pasti ingat adegan di sekolah ketika teman-teman O Hani sengaja memanggil keras-keras namanya ketika Bek Seon Jo melintas di hadapan mereka, dengan raut muka malu tapi happy ala ohani seperti itulah kira-kira raut mukaku kala itu. Tapi yang terlihat ketika itu ia masih saja cool seolah tidak ada hubungan selain pertemanan kami *emang kaga ada sieh?! Hee. Hampir 3 tahun akhirnya kami jalani dengan pertemanan yang dilalui dengan suka dan duka, suka karena kami happy menjalaninya dan duka juga menghampiri ketika akhirnya kami ketahuan jalan dan dihukum bersama.

Singkat cerita, akhirnya kami 1708, alumni ke 17 tahun 2008 menamatkan pendidikan kami selama 6 dan 4 tahun. Tiga hari setelah tamat disitulah akhirnya dia berani menyatakan perasaannya terhadapku, aku yang kala itu hampir saja ingin menerima orang lain untuk menjadi pacarku, ntahlah yang aku rasakan seperti digantung olehnya, tapi ternyata ia segera sadar untuk memintaku.Tidak sampai setahun pacaran yang kami lewati dengan cukup indah yang kurasa, kami putus. Tidak, bukan karena bosan, tidak sayang lagi ataupun orang ketiga, *dalam kamusku selingkuh adalah perbuatan terlarang. Tapi karena hidayahNya, aku dipertemukan oleh orang-orang sholeh dan sholehah yang mungkin kedepannya membawaku menjadi insan yang lebih baik, walaupun dalam hubunganku itu aku melakukan ‘kejahatan’. bagaimana tidak, kala itu mantan yayangku yang sehabis tamat tidak langsung kuliah melainkan ambil bimbel setahun agar lulus di perguruan tinggi negeri, sebulan lagi akan mengikuti umptn, sebulan lagi hari jadi kami yang pertama, dan parahnya 2 minggu lagi ia akan ultah, tapi apa yang ku lakukan? Aku menghancurkannya! Aku memutuskannya! Tidak heran kalau setelah itu diamenganggapku makhluk terjahat, tidak berprikemanusiaan di dunia ini. 

Awalnya ia mati-matiann membujukku untuk baikan, aku hampir saja goyah, tapi lagi-lagi aku berpikir kalau aku tidak memutuskannya aku akan mati dan dosa pacaran itu terus menghantuiku, you know lah guys, pacaran itu dosa! Sekilas tidak melakukan apa-apa, apakagi kalau memakai sistem LDR, jelas hanya telpon-telponan saja, sesekali jalan kalau ketemu, tapi kalau dipikir perasaan yang saling tertaut tanpa ikatan resmi yang sah saja itu sudah membawa dosa. Maka, semenjak itulah mati-matian kutahan perasaanku yang masih menyayanginya. Sempat kutawarkan, kita berteman saja, kalau dia masih membutuhkan semangatku, dengan senang hati aku akan membantunya, tapi apa hendak dikata, ketika ia mengatakan “kalau kita putus, anggap saja kita tidak pernah kenal”. Maka sejak itu, kurasa bukan hanya dia saja yang hancur tapi aku juga. Iya, aku hancur karena hubungan yang sudah lama kami bina dimulai dari pertemanan berakhir begitu saja ditambah lagi rasa bersalahku terhadapnya. Di tengah kehancuran kami, terpikir olehku bahwa ujian keimanan memang berat dan sangat sulit untuk dijalani karena akan banyak tantangan yang akan dihadapi, karena itulah akhirnya aku dapat bertahan walaupun tidak sepenuhnya aku dapat melupakannya. 

Setahun putus, aku mendengar dia sudah jadian dengan cewek lain, terang saja, konon katanya obat sakit hati yang paling mujarab adalah mendapatkan pengganti pujaan hati. Aku sempat merasa kecewa, karena kurasa ia sangat mudah melupakan kenangan kami, tadinya aku berharap kami sama-sama menjaga hati dan bila sudah tiba waktunya kamu akan bersatu kembali, tetapi akhirnya aku sadar bahwa cowo tidak akan pernah bisa bertahan dalam kesendirian. *oups,sory ini analisaku sendiri karena banyak melihat hal-hal sekitar. Seorang cowo akan segera bisa mendapatkan pengganti lebih cepat daripada cewe. Pada waktu itu aku merasa marah, *apa hakku? Karena banyak dari teman-temanku yang kecewa mendengar kabar putusnya kami, kata mereka kami adalah pasangan yang paling cocok sedunia 1708, paling dekat dan pasangan yang paling akhir diprediksi akan putus dari sekian pasang. Yah, karena ‘dukungan’ temanku itulah akhirnya aku memutuskan untuk meneror dia. Setiap hari kudatangi facebooknya, kalau ada kesempatan aku akan ngetage dia dalam noteku, mengomentari statusnya, *disini, bahkan ada salah satu kakak pembina pramuka kami ikut berkomentar dengan menulis status putus nyambung ala BBB. sampai akhirnya menjadikan teman kampusnya sebagai ‘temanku’ yang bertugas untuk memata-matainya. Yah, kurasa saat itu imanku lagi turun yanqus.

Ditengah ke’desperate’anku, aku pun memilih untuk melanjutkan kembali hobi lamaku yaitu football, kupikir kenapa tidak aku kembali mengikuti kompetisi eropa yang akan menghadirkan cowo-cowo ganteng, berbody dengan rambut pirang dan bermata ala pelangi biru, hijau, coklat, *ahhahahah, yang ini aku agak sedikit lebay, jarang aku lihat pemain bola bermata biru. Apalagi waktu itu tahun 2010, tahun dimana piala dunia berlangsung, dan kebetuan timnas kesayangan gw tim der panzer kala itu memasuki babak perempat final, walaupun aku masih tetap berteman dengan ‘mata-mata’ku karena tanpa diduga kami memiliki hobi yang sama, bedanya ia pendukung bang David Villa sedangkan aku pendukung mas Mesut Ozil. 

Disitulah akhirnya aku kembali hadir di peredaran hobiku, karena akhirnya aku bertemu ozil yang merupakan pemain muda jerman yang akan diprediksi akan bersinar di tahun-tahun mendatang walau kala itu ia tidak berhasil membawa Jerman keluar sebagai jawara. Prediksi para pengamat sepak bola akhirnya terbukti kala ia melabuhkan karirnya di salah satu klub terbaik dunia Real Madrid, 2 tahun keberadaannya disana ia telah mempersembahkan trofi domestik Copa Del Rey yang kala itu menghancurkan Bancilona, dan juga trofi la liga Spanyol.Selain karena ia berasal dari timnas kesayangan masa kecilku, ternyata ia mampu menarikku untuk terus bertahan dalam mendukung der panzer, ternyata ia masih keturunan Turki dan seorang musim, makin faal ini love lah aku terhadapnya, *sory bro, walaupun banyak yang mengatakan jangan menyamakan bola dengan agama, tapi buat w, agama tetap hal terpenting yang harus diutamakan. Kurang lebih aku mendeskripsikan kembalinya hobi lamaku adalah seperti ini “aku sudah berprinsip tidak ingin pacaran lagi, sedangkan obat patah hati yang paling mujarab adalah dengan mencari pengganti, karena tidak mau melanggar prinsip yang sudah kubuat, maka akhirnya aku memutuskan untuk mencari sosok idola seorang cowo yang hanya bisa dilihat dari tv tanpa pernah bisa bertemu apalagi berhubungan, dan sepak bola kurasa yang paling tepat saat itu, toh itu merupakan hobi lamaku, dan setelah sekian tahun tidak mengikuti, negara Jerman tetap menghasilkan pemain bagus dan ganteng versiku.” Walaupun pada saat itu Jerman tidak juara, paling ga aku bisa mulai mengamati dan menikmati permainan mereka terutama Ozilku.

Ditahun yang sama, aku melakukan suatu ‘kegilaan’, dengan tidak tahu malunya aku mengungkapkan segala perasaanku terhadapnya, jujur, sebenarnya hal inilah yang paling tidak ingin aku ungkapkan kepada siapapun, tapi untuk mengakhiri segalanya, aku rasa aku harus jujur mengatakan semua hal tentang ‘kami’ untuk memulai kehidupan baru. Pengungkapan itu bukan melalui mulut, tapi melainkan melalui kertas, akupun jujur tentang perasaanku yang masih menyayanginya, kebiasaanku yang selalu mengintai facebooknya, menjadikan temannya menjadi temanku semata hanya untuk melaporkan semua hal tentangnya sampai kekecewaan yang dulu pernah aku rasakan tentang harapanku terhadapnya. Ohya, seperti aku katakan sebelumnya, I’m desperate terhadap perasaan yang terus menghantuiku, dan kurasa aku kena ‘karma’ atas apa yang sudah kulakukan terhadapnya yang membuatku sekarang seperti mengejar-ngejarnya kembali.

Pada bukber marhala 1708 tahun 2011 lah kegilaan yang kulakukan sebelumnya membuat semuaya lebih parah, dimulai dari sms celaan dari ‘mata-mataku’ sendiri hanya karena ia ingin membela sahabatnya sampai sikap dia sendiri yang sangat ingin aku getok kepalanya ataupun melemparnya keluar dari bumi, *ntahlah, sebegitu kesalnya aku terhadap kesombongannya yang mungkin terjadi karena kemarahannya atas kesalahan fatal yang aku lakukan. yang membuat hubungan kami semakin tidak baik dan kurasa tidak akan pernah membaik. 

Sampai tahun 2012, tahun dimana piala eropa berlangsung, aku kerap teringat akannya, dimulai dari karena berkumpul bersama teman-teman pondok yang banyak mengingat tentangnya, sampai-sampai ia pernah masuk dalam mimpiku, dan dalam mimpi itu kami sangat akur seperti tidak pernah terjadi pertengkaran sebelumnya. Ntahlah, kalau sudah mengingat tentangnya, rasanya aku ingin sekali agar ia enyah dari muka bumi ini. Kupikir mungkin pada awalnya ini merupakan kesalahanku karena telah memutuskannya, seharusnya ia yang membenciku, namun karena keegoisanku yang tidak bisa menerima kebenciannya yang malah membuat aku membencinya. Ntahlah kalau teman-temanku bertanya tentang perasaanku terhadapnya, aku tidak tahu jawabannya. Dibilang suka, ga, dibilang ga suka, kenapa ia masih saja hadir dalam ingatanku. Huahuhuhuhuhuh zaman kelabu!!!
oke, cerita selesai!
Selain karena aku masih teringat tentangnya, hal lainnya adalah untuk kedua kalinya setelah sepuluhtahun dari tahun 2002 sampai 2012 aku menangisi timnasku yang lagi-lagi gagal, kali ini bukan kalah di final melainkan di semifinal kontra negara pizza, tetapi aku bersyukur karena kekalahan inilah yang akhirnya membuatku terinpirasi menulis kisah ini tentang pacaran, taubat dan hobi bolaku. Apalagi ternyata di tahun ini juga aku mendapatkan berita baik dari klub  favoriku Real Madrid yang berhasil menghentikan dominasi barcelona dengan keluar sebagai kampiun la liga 2011-2012. Tidak berhenti disini, karena dalam hobiku aku masih ingin melihat Real Madrid menjadi jawara Liga Champion Eropa dan timnas kesayanganku Jerman jawara Piala Dunia tahun 2014. Mohon doanya ya guys......
Medan, 14 Maret 2013, 05.00 p.m
Hallo guys, masih dari kota yang sama dengan tanggal dan bulan berbeda, hari ini tanggal 18 Juli 2013 bertepatan dengan bulan puasa, aku kembali membaca tulisanku, aku hanya ingin berkomentar paragraf dan baris terakhir tulisan diatas dimana aku masih mengharapkan kemenangan La decima timku. Ketika liga champion berlangsung, keberadaanku kala itu di kampung Inggris Pare, karena dikosan tidak disediakan benda elektronik berukuran segi empat membuatku melakukan kebiasaan lama ketika kuliah, mencari kosan tumpangan untuk menonton klubku, El Real kala bermain di pertengahan minggu, karena kalau saat weekend aku pasti akan ke rumah kakakku di bilangan ciputat. Di pare, akhirnya aku memutuskan untuk minta izin dengan Enab salah satu teman kelasku di Daafodils, thanks to Enab!
Ternyata apa yang terjadi? Timku belum mampu untuk menyabet gelar bergengsi daratan Eropa tersebut. Bukan hanya aku yang terkecoh, semua orang bahkan. Prediksi kebanyakan kala itu final akan berlangsung dengan mempertemukan 2 klub terbaik dan juga merupakan rival abadi dari daratan siberia Spanyol yang disebut dengan EL CLASICO. But, what’s going on? Raksasa ibukota Spanyol kalah 4-1 dari tim yang sama sekali tidak mempunyai pengalaman di liga champian, tapi baru akan menunjukkan taringnya dengan mengalahkan kedikdayaan penguasa Jerman beberapa tahun terakhir yaitu Borosia Dorthmun. Sedangkan tim hebat asal Catalan juga menelanm pil kekalahan dari Bayern Muenchen. Kupikir, kala itu semua orang di belahan bumi manapun sama-sama terkejut dengan hasil final yang mempertemukan all Germany Final. Sebenarnya di kala itu Los Blancos hampir saja bisa meraih tiket dan menghancurkan mimpi si Kuning hitam, tapi ternyata Allah tidak mengijinkan opa Mou the special one meraih ambisi pribadinya untuk menghantarkan si putih. Bagaimana tidak, ketika itu leg kedua, el Real membutuhkan 3 gol tanpa balas. Di menit awal yang banyak peluang, tapi tidak satupun dewi fortuna hadir, malah hadir di menit-menit terakhir lewat aksi heroik Kaka dan Benzema yang mencetak 2 gol. Hanya 1 gol saja yang dibutuhkan kala itu, semua madridistas mulai memiliki asa kembali, namun bumyi peluit dari sang pengadil lapangan membuat impian si Putih kandas., sebaliknya si kuning hitam bernapas lega karena berhasil mempertahankan trend positif.
Terhempas di semifinal liga champion dan juga adanya hubungan kurang baik dengan beberapa pemain sehingga pernah membuat madridista Barnebeu menyorakinya, membuat Mou pulang kampung ke tanah London, asal klub yang pernah dibesutnya. Sosok pendiam yang berbeda dengan Mou dan yang pernah mengantarkan Ac Milan meyabet liga champion 2 kali, trofi liga prancis dalam waktu semusim yang sangat diharapkan oleh tim yang sudah lama puasa gelar, Paris Saint German yaitu Carlo Ancelotilah yang akhirnya mendarat di Barnabeu dengan Zidane sebagai asisten pelatihnya. Now, di tangan mereka berdualah, kami madridista mengharap kejituan strategi, kelembutan pendekatan terhadap pemain, dan pengalaman sebagai mantan pemain terbaik dunialah agar bisa mengantar Los Marengues untuk meraih gelar La Decima, gelar ke sepuluh Liga Champion. Harapan pribadi w sendiri agar bisa melihat Ozil memegang trofi dan berpose bahagia dengan klub yang juga merupakan kesayangan w. Doanya Guys....
Medan, 18 Juli 2013, 07. Am, bertepatan dengan Ramadhan
27 Jan 2014
Gw baru baca lagi ini tulisan guys, kenyataannya bursa transfer musim panas tahun 2013 lalu adalah transfer terheboh sejagat raya. Mulai dari perpindahan bintang baru tim Samba Neymar ke tim catalan dan diprediksi menjadi duet maut dengan Messi, rekor pemain termahal yang lagi-lagi dipecahkan oleh tim kesayangan gw dengan mendatangkan winger asal Wales Gareth Bale, perginya trio Madrid Hugain, Callejon, dan Albiol ke negeri Pizza, dipilihnya pria Italia untuk melatih di tanah Barnabeu yang didampingi pria plontos asal Prancis yang pernah menjadi pemain, kembalinya Om Mou melatih klub lamanya Londen biru, Sir Alex pensiun dan memilih lagi pria Skotlandia yang juga merupakan pelatih Everton sebelumnya yaitu om David Moyes sebagai suksesor selanjutnya. Dari semua berita menghebohkan itu, yang paling buat shock dan nyesek tentu saja kepindahan Ozilku ke tim meriam Londen, walau dengan label pemain termahal yang pernah dijual oleh Madrid sekaligus menjadi pemecah rekor pemain termahal yang dibeli oleh Arsenal.
Pada akhirnya, saat itu gw nangis dan galau semalaman susah tidur. Bagaimana mungkin impian gw melihat ozil mengangkat trofy liga champion bersama tim kesayangan gw terhapus begitu saja. Lu liat kan paragraf terakhir tulisan gw sebelum ini jelas-jelasgw berdoa untuk keberhasilan Los Blancos menjuarai LC, tapi kelak ketika doa gw terkabul tapi tidak lagi ada sosok ozil disana. Oh No! Tapi semua sudah terjadi. Walau para pemain menyatakan kekecewaan dengan keputusan manajemen, pun madridista yang tidak setuju dengan transfer itu, tapi nasi sudah menjadi bubur, ozil sudah menyepakati hal tersebut. Dan sekarang, beberapa bulan setelah transfer terjadi, bahkan setengah musim ligapun sudah berlalu. Ozil langsung nyetel dengan permaianan anak-anak Londen, artinya dia tidak menyesali keputusannya malah menikmati petualangannya di tanah britania. Lalu gw? Jujur sekarang gw jadi the gunners dadakan. Kalau arsenal ditayangin di tv, gw pastiin nonton dan selalu mengikuti berita  perkembangan arsenal baik memalui siaran tv atau bacaan. Lalu status Madridista gw? Gw masih suka update juga ko, nonton juga, tapi ketika nonton lagi-lagi sakit hati dan pengen nangis karena ga liat sosok ozil. Gw juga masih hafal dengan semua pemain yang berada di lapangan, tapi kecewa itu timbul karena ga lihat sosok ozil. Satu lagi gw baru nyadar, gw juga uda jarang ‘berantem’ dengan temen gw yang merupakan pendukung Bancilona yang merupakan musuh bebuyutan gw, karena ga terlalu ngikuti berita Los Blancos kali ya. Ntahlah, gw sendiri juga ga ngerti, gw masih sayang sama Madrid, tapi tetap akan mengikuti perkembangan klub yang dibela ozil. Jadi, gw ga ngomong kalau sekarang gw  adalah the gunners karena gw ga tau ozil akan bertahan disana sampai kapan, yang jelas adalah gw adalah fans berat ozil yang berharap “one day, I can meet him and get his jersey”. Sebelum gw tutup, doa gw untuk urusan bola adalah arsenal jadi juara EPL, FA madrid juara liga champion dan La liga, dan karena ini tahun sepak bola, gw berharap JERMAN jadi champione Piala Dunia Brazil 2014, aamiin. See U in the next topic . Doanya juga guys......

Ciputat, 27 Jan 2014
At 01. 24 a.m

Posting Komentar

0 Komentar