Nantangin Om Pep Guardiola Part 3




Mungkin gw lupa siapa yang gw tantang, dia adalah seorang pelatih hebat. Namun, karena berasal dari klub musuh bebuyutan yang akhirnya ga membuat gw memuji dy. Klub gw memang memiliki fans yang fanatik, tapi well, karena fanatik bukan berarti tidak sportif dengan tidak mengakui kelebihan pemain atau pelatih lain dan sekarang rasanya gw harus bersikap netral, so, I think I have to be fair right now!

Berdasar judul diatas kita memang akan membahas seorang pria botak spanyol yang memutuskan untuk hijrah musim lalu dari tanah Catalonia menuju negeri Nazi. Ya, beliau yang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan anaknya asuhya untuk mencoba peruntungannya di tanah Jerman. Pada awalnya semua mengira seorang Pep akan menggantikan peran opa Fergie yang di tahun sama memutuskan untuk pensiun, bahkan  Manchester biru juga ikut berburu tanda tangannya. Sekitar 6/7 bulan kemudian barulah akhirnya terdengar kabar bahwa ia memutuskan untuk melanjutkan suksesor klub yang pada tahun itu menjadi klub terbaik dunia yang mendapat tribble winner. Tulisan sebelum ini di part 2 lebih kurang gw udah jelasin kenapa om Pep memilih klub Jerman ini, so, we have to the point!

Bulan maret adalah bulan yang sudah mendekati masa akhir sebuah kompetisi. Bisa dikatakan masa berat dan sibuk bagi klub-klub bergengsi dari masing-masing liga. WHY? Karena di liga yang memasuki sekitar pekan 24-29, liga champion, liga eropa dan apabila ditahun tersebut terdapat event-event akbar sepakbolaseperti tahun ini yaitu piala dunia Brazil sudah dipastikan masing-masing pemain pasti akan dipanggil untuk membela tanah kelahirannya untuk melakukan laga uji coba. Bahkan ada klub yang merugi karena, tak jarang banyak pemain kelelahan atau mendapat cidera sepulang berlaga membela negaranya.

Sebenarnya diakhir part 2 kemarin, gw niatnya nulis hal ini nanti di akhir musim. Tapi melihat keganasan klub asal Jerman itu gw putuskan untuk membuat part 3 ini sekarang, dan kalau pada akhirnya masih ada yang harus diceritakan, akan gw sambung ke part 4. So, let’s we start!

Sampai detik ini, 10 maret 2014, klub yang bertempat di allianz arena tersebut sudah memasuki pekan 24 dan berkuasa leluasa di puncak dengan jarak terbanyak dibanding dengan liga lainnya dengan jumlah 23 point dengan peringkat kedua yaitu musuh bebuyutannya tim hitam kuning. Bandingkan dengan liga lainnya yang jarak dengan oeringkat kedua dan ketiga dengan hanya 4 dan 5 point saja, belum lagi liga Inggris yang begitu panasnya dengan selalu berganti-ganti pemuncak klasemen dengan perbedaan point dengan peringkat kelima saja hanya 13 point. Can you get the point?

The Bavarian dibanding dengan klub manapun memiliki peluang yang lebih besar untuk kembali menjadi jawara bundesliga musim ini. Tadinya gw pikir, si om Pep ini memilih klub yang memang sudah dibentuk terlebih dahulu oleh suksesor sebelumnya yaitu opa Jupp Heynckes, ternyata dimusim ini saja, om Pep telah merotasi pemain sebanyak 7 kali dan selalu menang, belum lagi ketika mereka memecahkan rekor tidak terkalahkan dalam 16 laga berturut-turut pada bulan maret ini,begitu juga perjalanan lancar tim ini di DFB Pokal yang sudah memasuki semi final, dan setidaknya 1 langkah kaki sudah menginjak babak 8 besar karena sudah menang 2-0 di kandang Arsenal. Tapi khusus yang terakhir ini gw ngerelain begitu saja Muenchen kembali menang, tentu saja karena seorang ozil, sebagai fans gw harus setia dong, mendukung dan selalu mendoakannya.

Mengingat bundesliga yang hanya bersisa 10 pertandingan lagi dengan jarak dengan pesaing terdekat adalah 23 point serta peluang emas Liga Champion dan Dfb Pokal bukan tak mungkin dibawah asuhan om Pep, die Rotan akan kembali meraih tribble winner. Dan kalau sampai itu terjadi, maka gw pada akhirnya akan benar-benar mengakui om Pep sebagai salah 1 pelatih terbaik dunia. Bagi orang lain mungkin ia sudah merupakan pelatih terbaik melihat jumlah trophy yang dihasilka selama 4 tahun di tanah Catalan, tapi tidak bagi gw sebelum ia berani pindah klub. Entah mungkin pada saat itu, om Pep denger tantangan gw hingga akhirnya ia memutuskan berhenti dan bertualang ke benua lain, ternyata beliau sudah diambang pintu keberhasilan. So, mari LAGI kita tunggu sampai akhir musim tiba. Tapi sekali lagi, walau gw sebagai pecinta Bayern karena mayoritas pemain adalah anak-anak Der Panzer, tapi gw tetap berharap untuk kegagalan mereka di liga champion karena tetap gw harus dukung Ozil. :D sampai ketemu di akhir musim! Dadadahhhhhhhhhhhhh
At 23.51 p.m
Best Regard, Una Anshari


Posting Komentar

0 Komentar